JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini tercatat sudah sekitar 2.000 kilometer ruas jalan tol yang terbentang di seluruh Indonesia.
Berbicara soal sejarah jalan tol tentunya tak bisa dilepaskan dari keberadaan Jagorawi.
Jagorawi, yang merupakan akronim dari Jakarta-Bogor-Ciawi merupakan ruas jalan tol pertama di Indonesia.
Cerita di balik dibangunnya Jagorawi tak lepas dari wacana yang pertama kali dikemukakan Wali Kota Jakarta Raden Sudiro pada 1955.
Dikutip dari dokumen berjudul "Jalan di Indonesia: dari Sabang Sampai Merauke" yang disusun tim peneliti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sudiro mengusulkan pengadaan jalan berbayar yang bisa digunakan sebagai dana tambahan untuk pembangunan.
Baca juga: Hari Jalan 20 Desember dan Kisah di Baliknya...
Namun, usulan itu kemudian ditolak oleh DPRDS dengan alasan jalan bebas hambatan justru akan mengganggu lalu lintas. Penarikan tarif jalan tol juga dinilai seperti pungutan pajak pada era kolonial.
Pada masa Orde Baru, usul ini mencuat kembali. Direktur Jenderal Bina Marga pada Pelita IV bernama Suryatin Sastromijoyo memiliki argumentasi soal mengapa Indonesia butuh jalan tol.
Ia mengambil contoh Jakarta. Pada 1980, jalan arteri yang menghubungkan wilayah di DKI Jakarta dengan daerah lainnya (Karawang, Bogor, Tangerang) tercatat dibanjiri kendaraan.
Setiap hari, terpantau 50.000 hingga 70.000 kendaraan lalu lalang di jalan-jalan arteri itu.
Keadaan itu menyebabkan kemacetan lalu lintas yang berujung pada kerugian ekonomi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.