Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Pesawat Kepresidenan Saat Kunker ke Blora, Ini Alasan Istana

Kompas.com - 17/12/2021, 10:56 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari kegiatan kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Jumat (17/12/2021).

Jika biasanya Jokowi menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, pada Jumat Kepala Negara dan rombongan naik pesawat khusus ATR 72-600.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan alasan digunakannya pesawat berbadan kecil itu.

Baca juga: Tak Naik Pesawat Kepresidenan, Jokowi Terbang ke Roma Carter Garuda Indonesia

Menurutnya, pesawat yang membawa presiden dari Pangkalan TNI AU Halim Halim Perdanakusuma langsung mendarat di Bandara Ngloram, Kabupaten Blora.

Bandara itu hanya bisa menampung pesawat kecil.

"Karena akan meresmikan Bandara Ngloram. Kemudian bandara itu hanya bisa didarati pesawat kecil," ujar Heru saat dikonfirmasi pada Jumat.

"Jadi bukan karena alasan teknis lainnya," lanjutnya.

Adapun pesawat ATR merupakan jenis pesawat penumpang untuk penerbangan regional. Pesawat ini memiliki kapasitas 78 penumpang.

Diberitakan sebelumnya, setelah meresmikan Bandara Ngloram, Jokowi akan menuju Pasar Mulyorejo untuk menyerahkan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima dan warung.

Baca juga: Jokowi Carter Garuda Indonesia daripada Naik Pesawat Kepresidenan karena Lebih Hemat, Ini Penjelasan Istana

Jokowi kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, dan menyerahkan bantuan tunai serupa di Alun-Alun Merdeka, Kabupaten Ngawi, usai menunaikan salat Jumat berjamaah. Presiden juga diagendakan untuk meninjau fasilitas Pasar Besar Ngawi.

Turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju Blora yakni Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com