Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arahan Lengkap Jokowi soal Kasus Corona Omicron Pertama di Indonesia

Kompas.com - 17/12/2021, 07:34 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kasus virus corona varian B.1.1.529 atau Omicron pertama di Indonesia, Kamis (16/12/2021).

Sebelumnya, masuknya kasus Omicron pertama diumumkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Kamis pagi.

Kasus pertama Omicron ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: 6 Fakta Seputar Kasus Pertama Infeksi Varian Omicron di RSDC Wisma Atlet

"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjutnya.

Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu.

Ketiga orang itu dilaporkan positif tanpa gejala. Ketiganya pun telah menjalani karantina di Wisma Atlet.

Oleh pemerintah, ketiga pasien tersebut disebut telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah negatif Covid-19.

Baca juga: Menkes: WNI-WNA Probable Varian Omicron Diisolasi di Jakarta dan Manado

Jokowi pun memberikan sejumlah arahan menanggapi situasi ini. Setidaknya, ada empat poin utama yang Presiden sampaikan, yakni:

1. Meminta masyarakat tidak panik;

2. Mendorong semua pihak segera vaksinasi;

3. Mewanti-wanti masyarakat memperkatat disiplin protokol kesehatan;

4. Melarang pejabat dan warga sementara bepergian keluar negeri.

Baca juga: Kasus Pertama Varian Omicron Terdeteksi pada Petugas Kebersihan Wisma Atlet


Arahan lengkap

Berikut arahan lengkap Jokowi menyikapi masuknya varian Omicron sebagaimana tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021) sore.

Sebagaimana sudah disampaikan Menteri Kesehatan, varian Omricon sudah terdeteksi di wilayah Indonesia. Ini memang tak terelakkan karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya sangat cepat.

Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omricon tidak meluas di Tanah Air. Jangan sampai terjadi penularan lokal.

Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu. Jangan sampai itu melonjak lagi.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Perjalanan Luar dan Dalam Negeri

Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian Omricon belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin.

Oleh sebab itu, saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia

Meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, saudara-saudara semuanya jangan kendor menerapkan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan untuk pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi.

Terakhir saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. Paling tidak sampai situasi mereda.

Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (15/12/2021) melaporkan, varian Omicron telah diidentifikasi di 77 negara.

Temuan ini membuat WHO memperingatkan ancaman varian virus baru yang sangat cepat menyebar.

Dilansir dari NPR, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, ada kemungkinan bahwa varian Omicron sudah menyebar di sebagian besar negara di dunia, meskipun belum terdeteksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com