Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Seputar Kasus Pertama Infeksi Varian Omicron di RSDC Wisma Atlet

Kompas.com - 17/12/2021, 05:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Setelahnya, selang delapan hari usai pengambilan sampel yang pertama, ketiga pasien itu kembali menjalani tes PCR.

Budi menuturkan, hasi PCR menunjukkan ketiganya telah negatif Covid-19.

Baca juga: Kasus Pertama Varian Omicron Terkonfirmasi di Indonesia, Menkes Budi Sebut Tanpa Gejala

3. Tak pernah ke luar negeri

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, pasien N yang terdeteksi positif Covid-19 varian Omicron tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Namun, belajar dari kasus serupa yang terjadi di Hong Kong, pasien yang bekerja sebagai petugas pembersih RS Wisma Atlet ini kemungkinan terpapar dari pasien Covid-19, ketika bertugas.

"Memang untuk kasus Omicron yang terjadi diidentifikasi di (tempat) karantina ini, petugas pembersih tidak memiliki histori perjalanan luar negeri," ujar Budi.

"Tetapi kita belajar dari Hong Kong memang terjadi juga seperti itu. Jadi karena dia melayani pasien sehingga akibatnya dia tertular (Covid-19)," tambahnya.

Baca juga: Satu Kasus Omicron di Indonesia, Menkes Minta Masyarakat Tak Berlibur ke Luar Negeri

4. Dipastikan belum ada transmisi komunitas

Menurut Budi, pasien N tinggal di asrama yang berada di kompleks RSDC Wisma Atlet. Sehingga saat diketahui terpapar virus Corona varian Omicron dapat segera diisolasi.

Berdasarkan kondisi ini, sampai sekarang pemerintah belum melihat transmisi komunitas atas varian Omicron.

"Kalau sampai sekarang, transmisi komunitas belum kami temui walaupun kita terus melakukan sampling genome sequencing yang lebih ketat," kata Budi.

Dia menuturkan, ada lima kasus lain yang memiliki kemungkinan mengarah kepada infeksi varian Omicron. Budi mengistilahkannya sebagai probable varian Omicron.

Akan tetapi kelimanya juga teridentifikasi di lokasi karantina.

"Kasus omicron yang sudah kita konfirmasi satu ini dan juga lima kasus probable-nya itu terjadi di (lokasi) karantina," tambahnya.

Baca juga: Satu Kasus Omicron Ditemukan, Menkes: Transmisi Komunitas Belum Ditemui

5. Lima kasus probable di Jakarta dan Manado

Secara rinci Budi menjelaskan, pihaknya mendeteksi lima kasus Covid-19 probable atau kemungkinan berasal dari penularan varian Omicron di Jakarta dan Manado.

"Kemenkes juga mendeteksi lima kasus probable Omicron, jadi belum pasti omicron tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi yang khusus istilahnya SGTF," kata Budi.

Budi mengatakan, dari jumlah tersebut, dua kasus probable dari varian Omicron berasal dari warga negara Indonesia yang kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com