Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Bahas Situasi Politik dan Keamanan

Kompas.com - 14/12/2021, 15:46 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Nikolay Patrushev dalam kegiatan Konsultasi Bilateral ke-6 di Bidang Keamanan di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Konsultasi ini merupakan salah satu mekanisme yang dilakukan kedua negara secara berkala untuk memperkuat kerja sama di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Mahfud menyebut, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Rusia dibangun dengan dasar saling menguntungkan di berbagai bidang, salah satunya politik, hukum, dan ekamanan.

"Hal ini sesuai dengan keinginan kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama serta komitmen atas perdamaian dan stabilitas kawasan dan global, yang tertuang dalam draf dokumen Deklarasi Kemitraan Strategis," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Selasa siang.

Baca juga: Bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Jokowi Harapkan Dukungan di Presidensi G20

Dalam konsultasi bilateral ini dibahas mengenai berbagai situasi politik dan keamanan yang menyangkut hubungan bilateral kedua negara.

Selain itu, ia menambahkan, dibahas pula situasi dan perkembangan regional serta internasional yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

Di tingkat bilateral, kedua belah pihak mendorong diambilnya kesepakatan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia, Perjanjian Ekstradisi, dan Perjanjian Rezim Visa.

Ketiga kesepakatan utama ini diharapkan dapat ditandatangani kedua Kepala Negara pada 2022.

Jakarta dan Moscow juga menyambut baik proses ratifikasi Mutual Legal Assistance oleh kedua negara.

Pada tataran regional dan global, Indonesia dan Rusia mencatat situasi dunia yang tengah menghadapi ancaman instabilitas dan keamanan.

Baca juga: Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia

Misalnya, peningkatan ketegangan di kawasan, tindak terorisme, penyelundupan obat terlarang, dan kejahatan lintas batas lainnya.

Masalah kemanusiaan di Myanmar dan Afghanistan juga menjadi perhatian kedua pihak.

Di akhir Konsultasi Bilateral ke-6 ini, Mahfud dan Patrushev menandatangani Perjanjian Kerja Sama Bilateral di bidang Keamanan Informasi Internasional.

Sebelumnya, Patrushev melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo, Senin (13/12/2021).

Pada kesempatan itu, Presiden menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU kerja sama bidang keamanan informasi internasional antara Indonesia dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com