Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI untuk Uni Eropa: Abai Prokes dan Tolak Vaksinasi Jadi Faktor Merebaknya Covid-19 di Eropa

Kompas.com - 02/12/2021, 20:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dubes RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa Andri Hadi menilai, lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara Eropa disebabkan pelonggaran aktivitas masyarakat yang diterapkan terlalu dini.

Ia mengatakan, sejak Mei 2021, negara-negara di Eropa mulai melonggarkan aktivitas masyarakat di ruang publik dan abai menerapkan protokol kesehatan.

"Belanda sejak Mei orang-orang tidak memakai masker, jadi ini yang membuat (kenaikan kasus), terlalu cepat relaksasinya tidak mempertimbangkan faktor-faktor, kalau di Belgia mulai sekitar Agustus ketika masker tidak obligation," kata Andri dalam diskusi secara virtual, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Menag: Rumah Ibadah Harus Jadi Contoh Terbaik Pencegahan Covid-19

Andri mengatakan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan masyarakat Indonesia jauh lebih baik dibandingkan masyarakat di Eropa.

Selain itu, ia menilai, cakupan vaksinasi yang tidak merata juga menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Eropa.

Ia mengatakan, cakupan vaksinasi di beberapa negara di Eropa Timur masih rendah.

"Jadi infeksi Covid-19 yang terjadi kepada orang-orang yang memang sebagian besar itu belum divaksin dan tidak mau divaksin," ujar dia. 

Baca juga: UPDATE: Sebaran 311 Kasus Harian Covid-19 di Indonesia, Jawa Barat Tertinggi

Andri mengatakan, meski antusias masyarakat di Eropa untuk divaksin meningkat menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dan varian Omicron, sebagian kelompok masyarakat tetap tak ingin divaksinasi karena merasa dirinya sehat.

"Memang ada pergerakan ke arah sana (peningkatan cakupan vaksinasi), tetapi kelompok anti-vaksin ini masih ada terutama yang tertinggi di Perancis hanya 60 persen yang mau divaksin, mereka mengatakan ini badan saya, saya yang bertanggung jawab dan merasa sehat tak perlu vaksin," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com