JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mewanti-wanti seluruh pihak untuk berhati-hati terhadap potensi lonjakan Covid-19.
Ia mengingatkan bahwa sejumlah negara kini tengah menghadapi pandemi gelombang 3, bahkan 4.
"Hati-hati saya ingin mengingatkan kembali di Eropa, di Amerika ini sedang tinggi-tingginya. Setelah gelombang 1, gelombang 2, gelombang 3, gelombang 4 muncul," kata Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021 secara daring, Rabu (24/11/2021).
Menurut Jokowi, situasi pandemi virus corona di Indonesia belakangan sudah menunjukkan perbaikan.
Baca juga: Jokowi: Nanti Maret 2022 Tepat 2 Tahun Kita Alami Pandemi Covid-19
Ia ingin kondisi ini dipertahankan sehingga seluruh pihak diminta waspada dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, utamanya jelang libur Natal dan tahun baru.
"Kita ingin apa yang sudah Alhamdulilah terkendali, Covid di negara kita ini tidak mengalami lonjakan lagi. Oleh sebab itu saya kemarin rapat marilah kita bersama-sama utamanya menghadapi Natal dan tahun baru," ucap Jokowi.
Presiden mengatakan, pandemi virus corona telah berlangsung selama hampir 2 tahun di Indonesia dan dunia.
Pandemi memberikan dampak besar yang tak pernah diperkirakan sebelumnya, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi.
Baca juga: WHO: Kematian karena Covid-19 Berpotensi Bertambah 700.000 pada Maret 2022 di Eropa dan Asia
Di bidang ekonomi misalnya, banyak negara mengalami kelangkaan energi. Banyak negara mengalami kelangkaan kontainer sehingga distribusi barang menjadi terganggu, dan banyak negara mengalami kenaikan inflasi yang menakutkan.
"Inilah yang sering saya sampaikan ketidakpastian global yang semua kepala daerah, kepala dinas semuanya harus mengerti dan mampu mengantisipasi, menyiapkan antisipasinya sebelumnya," kata Jokowi.
Untuk menghadapi hal itu, Jokowi mengajak semua pihak bekerja keras menghadapi pandemi. Presiden ingin pandemi segera terkendali sehingga ekonomi dapat segera pulih.
"Tanpa kita bisa mengendalikan Covid jangan berharap yang namanya pertumbuhan ekonomi itu ada," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.