Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Banjir Kalimantan akibat Kerusakan Daerah Tangkapan Hujan

Kompas.com - 16/11/2021, 11:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, banjir yang saat ini melanda Kalimantan disebabkan kerusakan daerah tangkapan hujan.

Menurutnya, kerusakan itu sudah terjadi bertahun-tahun dan harus segera diperbaiki.

"Ya itu (banjir di Kalimantan) memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun," ujar Jokowi di Serang, Banten, Selasa (16/11/2021).

"Itu yang harus kita hentikan. Karena memang masalah utamanya ada di situ. Sungai Kapuas meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak. Itu yang nanti kita perbaiki," tegasnya.

Baca juga: Kerugian akibat Banjir Kalimantan Selatan Diperkirakan Rp 1,349 Triliun

Jokowi menuturkan, kemungkinan pada 2022 pemerintah akan membangun lokasi persemaian untuk penghijauan kembali.

Penghijauan itu nantinya akan menyasar daerah-daerah hulu dan daerah tangkapan hujan.

"Kita perbaiki. Karena memang kerusakannya ada di situ. Dan kedua memang ada hujan yang lebih ekstrem dari biasanya," tambah kepala negara.

Diberitakan, sudah hampir tiga pekan banjir melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) dan tak kunjung surut.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) pekan lalu, kerugian sementara tercatat sebanyak 21.000 unit rumah dan 5 jembatan terdampak, termasuk sejumlah sarana tempat ibadah terendam air.

Bahkan, dua warga dikabarkan meninggal dunia akibat banjir bandang dengan ketinggian 3-5 meter tersebut, masing-masing di Kecamatan Tempunak dan Binjai.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaulatan dan Logistik BPBD Sintang, Sugianto mengatakan, meskipun situasi banjir di Kalbar dilaporkan sudah berangsur surut, di daerah perhuluan banjir kembali terjadi.

Seperti di Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Serawai dan Ambalau.

Baca juga: BNPB: Banjir Kalimantan Tengah, 13 Kecamatan Terdampak

"Ketinggian air masih berkisar satu sampai tiga meter," jelas Sugianto dalam pemberitaan Kompas.com, Minggu (14/11/2021).

Dalam update banjir Sintang Kalimantan Barat tersebut juga dikatakan bahwa saat ini masih ada sebanyak 32.919 jiwa warga terdampak yang mengungsi, dan masyarakat terdampak juga mulai terserang penyakit gatal-gatal.

"Ada 32.919 jiwa yang telah diungsikan diri akibat banjir di Sintang. Mereka ditempatkan di 100 posko yang telah disiapkan," kata Sugianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com