JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah baru akan melakukan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun setelah kelompok risiko tinggi tervaksin seluruhnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 diberikan berbasis risiko.
Dengan demikian, terdapat tahapan-tahapan kelompok yang diprioritaskan dalam pemberiannya. Mulai dari tenaga kesehatan hingga orang tua atau kelompok lanjut usia (lansia).
Baca juga: UPDATE 15 November: Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Capai 62,72 Persen
"Jadi memang karena orang tua itu risiko fatalnya masih puluhan kali di atas anak-anak, kami memprioritaskan vaksinasi ke lansia dulu yang sekarang baru mencapai sekitar 40 persen," kata Budi.
"Begitu itu (vaksinasi lansia) sudah selesai, nanti akan turun ke kelompok-kelompok lain yang risiko fatalitasnya lebih rendah dibandingkan orang tua," lanjut dia.
Budi menjelaskan, sebab vaksinasi Covid-19 berbasis risiko, sejak awal pemerintah mendahulukan tenaga kesehatan yang paling kemungkinan sering berhadapan dengan pasien terinfeksi virus corona.
Selanjutnya kelompok lansia didahulukan karena secara global fatality rate-nya paling tinggi, yakni 12 persen.
"Kemudian turun ke usia 40-50, turun ke dewasa, turun ke remaja, baru turun ke anak-anak yang mungkin fatality rate-nya sekitar 0,5 persen. Jadi di bawah 1 persen," kata Budi.
Adapun saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun.
Vaksin Sinovac tersebut adalah vaksin CoronaVac produksi oleh Sinovac Life Science Co., Ltd China dan vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma.
Baca juga: Menko PMK Sebut Vaksinasi di Kabupaten Jayapura Catat Kemajuan Pesat
Izin tersebut diterbitkan merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap Covid-19.
Sedangkan dari segi efikasi sama dengan efikasi uji klinis sebelumnya.
“Hasil uji klinis anak-anak ini tentunya lebih pada aspek keamanan dan aspek imunogenisitasnya. Imunogenisitasnya menunjukkan persentase yang cukup tinggi, 96 persen. Aspek keamanan menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk anak usia 6-11 tahun,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan pers, Senin (1/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.