JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno meminta Pertamina melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kebakaran tangki kilang minyak Pertamina di Cilacap.
Apalagi, kata Eddy, kebakaran di kilang tersebut merupakan peristiwa yang kali ketiga terjadi sepanjang 2021.
"Sampai dengan hasil investigasi keluar, kami meminta Pertamina menahan diri menyampaikan dugaan penyebab kebakaran karena itu dapat membuat masyarakat bingung," kata Eddy dalam keterangan tertulis, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap Pernah Terbakar 7 kali dari 1995 hingga 2021
Eddy meminta Pertamina meningkatkan secara signifikan proses pengawasan, perawatan dan protokol pengamanan dari seluruh kilang minyak mereka.
"Kami sudah sampaikan hal itu saat kebakaran di kilang Cilacap dan Balongan Pertamina sebelumnya, namun kebakaran kembali terjadi saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait dengan dampak kebakaran di kilang minyak tersebut, Eddy meminta Pertamina untuk tetap mengamankan pasokan Pertalite di seluruh Indonesia
Baca juga: Pertamina Mulai Tambah Pasokan Solar ke Sejumlah Daerah
"Kami di Komisi VII DPR RI juga akan memanggil Direksi Pertamina dan meminta penjelasan, mengapa dalam setahun terjadi kebakaran Kilang berulang sampai tiga kali," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tangki di kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Sabtu (13/11/2021).
Kebakaran yang terjadi pada tanki di kilang minyak Pertamina ini sekitar pukul 19.20 WIB.
Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, kebakaran terjadi di salah satu tangki produk Pertalite.
Baca juga: Pertamina: Kebakaran Tangki Kilang Cilacap Telah Dipadamkan
"Yang terbakar adalah salah satu tangki, bukan kilang ya," ujar Ifki dalam wawancara dengan KompasTV, Sabtu.
Meski demikian, menurut Ifki, belum diketahui penyebab kebakaran.
Saat ini, upaya pemadaman masih dilakukan oleh pihak Pertamina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.