JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan klub pencinta alam untuk vaksinasi Covid-19 masyarakat adat.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat adat yang berada di pedalaman dapat diakses untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut.
"Vaksinasi bagi masyarakat adat ini beberapa vaksinasi kita lakukan, termasuk dengan bagaimana mengakses, mengedukasi masyarakat di sana melalui kerja sama dengan klub pencinta alam," kata Nadia di acara diskusi virtual bertajuk Tantangan Vaksinasi Inklusif Bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Pemerintah Diminta Gencar Sosialisasikan Cara Ikut Vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat Adat
Nadia menyampaikan, tenaga vaksinator akan datang untuk menyuntikkan vaksin setelah mereka berkoordinasi dengan para klub pencinta alam tersebut.
Menurut Nadia, pihaknya bekerja sama dengan klub pencinta alam tersebut agar tetap bisa mencapai daerah-daerah sulit.
Ia juga menyampaikan, pengiriman vaksin Covid-19 ke daerah pedalaman tidak semudah mengirimkan surat suara jika pemilihan umum (pemilu) berlangsung.
"Memang surat suara bisa dikirim tetapi kalau vaksin dikirim bisa, tapi sampai di sana harus disimpan. Bagaimana mengelola rantai dingin memastikan bagaimana vaksin kualitasnya tetap baik ini tentunya berbeda dengan surat suara," ujar Nadia.
Nadia mengatakan, pengiriman vaksin ke pelosok memang cukup berisiko mengingat terdapat tempat penyimpanan dingin yang harus dijaga oleh tenaga kesehatan bersangkutan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar Senen, Petugas Kenakan Pakaian ala Pejuang Kemerdekaan
Keterlibatan klub pencinta alam itu pun merupakan bentuk kerja sama dengan elemen masyarakat untuk mempercepat vaksinasi Covid-19.
Sebab, pihaknya berharap penyuntikan dosis pertama vaksin Covid-19 bisa mencapai 80-85 persen dan dosis kedua mencapai 124 juta dosis hingga akhir tahun 2021.
"Jadi kalau 300 juta dosis dari Januari sampai Desember 2021, jumlah dosis yang sangat besar untuk negara kita yang bukan produksi vaksin," kata Nadia.
Adapun jumlah vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia pada tahun 2021 adalah 3 juta dosis pada Januari, 7 juta dosis pada Februari, dan 13 juta dosis pada Maret-April.
Baca juga: Perluas Cakupan, Pemerintah Siapkan Vaksinasi Covid-19 Door to Door
Sementara itu, pada Mei, kata Nadia, vaksin AstraZeneca tidak bisa didapatkan karena India menahan produksinya meningatk terjadinya peningkatan kasus pada April.
Namun pada Juni hingga Agustus, dosis vaksin yang dimiliki Indonesia meningkat menjadi 53 juta dosis, September 81 juta dan terus akan bertambah sampai dengan Oktober, November, serta Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.