Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Beri Bantuan DSP Rp 1,5 Miliar untuk Tangani Banjir Kalbar

Kompas.com - 10/11/2021, 05:26 WIB
Kristian Erdianto

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 1,5 miliar guna penanganan banjir yang melanda empat kabupaten dan terdampak paling parah di Kalimantan Barat.

BNPB juga memberikan bantuan logistik dan peralatan kepada pengungsi serta petugas BPBD setempat. Bantuan yang diberikan berupa paket makanan siap saji, tenda, selimut, matras, perahu dan masker.

"Bantuan tersebut lain Kabupaten Kabupaten Sintang Rp 500 juta, Kabupaten Melawi Rp 500 juta, Kabupaten Sanggau Rp 250 juta dan Kabupaten Sekadau Rp 250 juta," kata Kepala BNPB Ganip Warsito, dikutip dari Antara, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Penyebab Banjir Bandang yang Tewaskan 7 Orang di Kota Batu Versi BNPB

Dua kabupaten paling parah yaitu Kabupaten Sintang, mendapat bantuan berupa selimut 300 buah, makanan siap saji sebanyak 504 paket, lauk pauk sebanyak 501 paket, masker KF 94 sebanyak 5.000 buah, matras 300 lembar, 2 set tenda pengungsi serta 2 unit perahu.

Sedangkan untuk korban pengungsian di Melawi mendapat bantuan berupa selimut 200 buah, makanan siap saji sebanyak 504 paket, lauk pauk sebanyak 501 paket, masker KF 94 sebanyak 5.000 buah, matras 300 lembar.

Ganip menjelaskan, fenomena alam La Nina yang berdampak pada meningkatnya curah hujan menjadi penyebab banjir.

Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), La Nina diprediksi akan terjadi hingga Januari-Februari 2022.

Hujan dengan intensitas tinggi yang membuat debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap itu memicu terjadi banjir. Oleh karena itu, penanganannya harus disiasati dengan mitigasi yang tepat dan benar.

Baca juga: Kalla: Apabila Terjadi Banjir atau Bencana akibat La Nina, PMI Siap

Solusi jangka pendeknya, menurut Ganip, yakni penyelamatan masyarakat terdampak, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Penyelamatan masyarakat terdampak dan pemenuhan kebutuhan terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia dan anak-anak menjadi prioritas.

BNPB sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan jajaran forkopimda untuk bersinergi membantu penanganan bencana. Pemda, kata Ganip telah membuat status tanggap darurat.

"Saya arahkan bupati dan forkopimda untuk memikirkan penanganan pengungsi untuk waktu yang cukup lama, sesuai kondisi kemungkinan curah hujan ke depan akan semakin meningkat," ucap Ganip.

Sejauh ini, BNPB telah membuat kajian terkait strategi jangka panjang penanganan banjir terkait bencana hidrometerologi basah seperti banjir. Penekanannya, adalah membuat mitigasi yang berkaitan dengan masalah iklim dan cuaca.

"Kita sudah melakukan persiapan sebenarnya, karena memang dampak La Nina terjadi berulang, karena tahun lalu pun seperti itu," kata Ganip.

Baca juga: Waspada La Nina di Yogyakarta, Ini Dampaknya Menurut BMKG

Selain di Kalimantan Barat, BNPB juga menyerahkan bantuan di sejumlah wilayah berbeda, antara lain di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.

Bantuan yang diberikan berupa selimut, lauk pauk 201 paket, makanan siap saji sebanyak 204 paket, matras 200 lembar, masker KF94 2.000 lembar, 2 set tenda pengungsi, 2 unit perahu polythylene serta 5 unit alat komunikasi.

Kemudian di Kota Batu, Jawa Timur, BNPB menyerahkan bantuan berupa selimut, lauk pauk 201 paket, makanan siap saji 204 paket, matras 200 lembar, masker KF94 sebanyak 2.000 lembar dan 2 set tenda pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com