Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Berkontribusi Jawab Masalah Akibat Covid-19

Kompas.com - 03/11/2021, 17:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap lembaga pendidikan Islam di Indonesia dapat berkontribusi menjawab berbagai masalah akibat Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara International Dirasat Islamiyah Conference ke-7 yang dilaksanakan Fakultas Dirasat Islamiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, bekerja sama dengan Organisasi Internasional Alumni Al Azhar, Rabu (3/11/20210.

"Saya berharap agar lembaga pendidikan Islam, seperti UIN dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) lainnya dapat menjawab berbagai masalah dampak Covid-19 dalam perspektif keagamaan yang belum terjawab," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, berbagai masalah tersebut tidak hanya yang menyangkut bidang kesehatan, tetapi juga sosial, ekonomi, dan lainnya.

Pasalnya, kata dia, pandemi Covid-19 juga telah mendorong para ulama untuk berijtihad dan mengeluarkan fatwa atau menyajikan pemikiran Islam.

Hal tersebut dikarenakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan situasi darurat dan mengubah berbagai aspek kehidupan baik di bidang kesehatan, sosial, ekonomi, maupun pendidikan.

Baca juga: Pimpin Rapat dengan Forkopimda di Kaltim, Wapres Ingatkan soal Pungli

Tidak terkecuali dalam cara beribadah umat yang juga harus berubah.

"Dalam kaidah fikhiyah situasi yang masaqoh dibolehkan adanya kemudahan sesuai dengan kaidah: al-masyaqqatu tajlibut taisir dengan menggunakan rukhshah atau dispensasi atau keringanan," kata dia.

Konsep rukhsah, kata dia, ada yang sifatnya pilihan antara hukum asal dan keringanan, ada pula yang disunahkan agar lebih memilih yang rukhsah daripada yang normal.

Bahkan terdapat pula yang sifatnya diharuskan seperti memakan bangkai ketika tidak ada pilihan lain untuk mempertahankan hidup.

Selama pandemi Covid-19 ini, Ma'ruf juga mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan lainnya yang telah mengeluarkan sejumlah fatwa tentang adaptasi peribadatan dengan pandemi Covid-19.

Antara lain fatwa tentang pedoman cara shalat bagi tenaga kesehatan yang memakai alat pelindung diri (APD) saat merawat dan menangani Covid-19; pedoman pengurusan jenazah muslim yang terinfeksi Covid-19.

Kemudian pemanfaatan harta zakat, infak, dan shadaqah untuk penanggulangan wabah Covid-19 dan dampaknya, panduan shalat Idul Fitri, shalat Jumat, shalat jama’ah dan shalat Idul Adha, serta penyembelihan kurban untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Wapres Tekankan soal Pemberdayaan Masyarakat untuk Kurangi Kemiskinan

Lebih lanjut, Ma'ruf juga berharap agar UIN dapat menjadi kiblat baru kajian Islam di tingkat dunia selain Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

"Saya berharap UIN sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka dapat menjadi kiblat baru kajian Islam di tingkat dunia di samping Universitas Al-Azhar Kairo," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com