JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong penguatan karakter kebangsaan berdasarkan Pancasila untuk mencegah perpecahan bangsa.
Pasalnya, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan memiliki keberagaman suku, agama, bahasa, dan budaya yang berpotensi menimbulkan konflik dan memecah belah bangsa.
"Saya ingin mengajak masyarakat untuk memperteguh karakter kebangsaan kita berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," ujar Ma'ruf di acara Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) dan Peresmian Gedung Kampus 2 UNU Kaltim, disela kunjungannya ke Samarinda, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Mahfud: Siapa Pun Pemerintahnya, Selalu Dituding Tak Mampu Laksanakan Pancasila
Menurut Ma'ruf, salah satu upaya untuk memperkuat karakter kebangsaan adalah dengan terus memupuk dan mengasah pengamalan perilaku berbangsa dan bernegara.
Salah satunya adalah perilaku yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Karakter kebangsaan ini diharapkan terus dipupuk dan diamalkan dalam kegiatan sehari-hari melalui kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara," kata dia.
Meskipun demikian, diakuinya bahwa untuk membentuk karakter kebangsaan itu diperlukan pembinaan dan pelatihan.
Baca juga: Wapres Minta Perguruan Tinggi Bekali Mahasiswa agar Berpikir Kritis
Salah satunya dapat dilakukan oleh perguruan tinggi secara berkelanjutan untuk menumbuhkan nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air bagi para mahasiswanya.
Perguruan tinggi diharapkan dapat membangun pola berpikir kritis dalam berbangsa melalui pendidikan keagamaan.
"Pola berpikir kritis ini diharapkan dapat menjadi bekal mahasiswa dalam menghadapi era disrupsi informasi dan kemajuan teknologi yang akan terjadi di masa yang akan datang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.