Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: Kasus Aktif Covid-19 Lebih Rendah dari Rata-rata Dunia, tapi Tingkat Kematian Lebih Tinggi

Kompas.com - 02/11/2021, 14:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat sebesar 0,3 persen pada 31 Oktober 2021.

Persentase tersebut berada di bawah rata-rata kasus Covid-19 dunia yaitu 7,4 persen.

"Kasus aktif secara nasional per 31 Oktober tercatat sebesar 12.318 kasus atau 0,3 persen dari total kasus," ujar Airlangga dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Perekonomian, Selasa (2/11/2021).

"Sudah turun 97,85 persen dari puncaknya pada 24 Juli 2021 (574.135 kasus) dan angka ini jauh di bawah rata-rata global yang sebesar 7,4 persen," lanjutnya.

Baca juga: UPDATE 1 November: Ada 11.919 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Sementara itu, kasus konfirmasi positif Covid-19 pada 1 November 2021 sebanyak 403 kasus dengan rata-rata kasus selama tujuh hari sebesar 619 kasus.

Kasus konfirmasi positif ini pun telah turun sebesar 99,1 persen dari puncak kasus konfirmasi harian pada 15 Juli 2021 sebesar 56.757 kasus.

Airlangga melanjutkan, untuk perkembangan di luar Jawa-Bali, kasus konfirmasi harian pada  31 Oktober 2021 adalah 129 kasus dengan rata-rata kasus selama tujuh hari sebesar 209 kasus.

"Dengan tren penurunan yang konsisten. Hal ini menyebabkan jumlah kasus aktif per 31 Oktober sebesar 6.816 kasus atau 0,4 persen dari total kasus, dan turun sebesar 96,9 persen dari puncak kasus aktif yang terjadi pada 6 Agustus 2021 lalu sebanyak 221.412 kasus," jelas Airlangga.

Baca juga: Kabupaten Kuningan Nol Kasus Aktif Covid-19

Sementara itu, untuk tingkat kesembuhan dari Covid-19 persentase secara nasional adalah 96,33 persen.

Persentase ini lebih tinggi dari angka global sebesar 90,56 persen.

"Tingkat kesembuhan di Jawa-Bali adalah 96,30 persen dan Luar Jawa-Bali adalah 96,39 persen," ungkap Airlangga.

Namun, tingkat kematian akibat Covid-19 secara nasional masih lebih tinggi dari kematian global.

"Yakni 3,38 persen. Masih lebih tinggi daripada global sebesar 2,02 persen. Persentase kematian di Jawa-Bali sebesar 3,50 persen dan Luar Jawa-Bali yaitu 3,12 persen," tambah Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com