Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

93 Tahun Sumpah Pemuda, Jokowi: Pemuda Kekuatan Terbesar di Era Digital

Kompas.com - 28/10/2021, 12:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan dalam rangka peringatan ke 93 tahun Sumpah Pemuda yang jatuh pada Kamis (28/10/2021) hari ini.

Jokowi mengingatkan arti penting pemuda di era digital pada saat ini.

"Zaman telah berganti dari serba analog menjadi serba digital. Anda para pemuda adalah lahir, tumbuh dan dewasa di era digital. Kita para generasi pendahulu adalah warga pendatang. Migran digital," ujar Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden.

"Kini di era digital pemuda kembali mempunyai peran sentral, pemuda adalah kekuatan terbesar, bonus demografi bagi bangsa Indonesia," kata Jokowi.

Baca juga: Sumpah Pemuda dan Kedaulatan Bahasa Indonesia

Dia mengungkapkan, pemuda adalah para pemberani untuk mengambil risiko dan merebut berbagai peluang.

Saat ini, pemuda menjadi yang terdepan dalam menemukan cara-cara baru yang inovatif.

"Pemuda adalah pemimpin-pemimpin perubahan, pemimpin di era digital," kata Jokowi.

Dalam konteks yang lebih luas, kepala negara mejelaskan makna pemuda mestinya tidak dibatasi usia.

Baca juga: Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda, Nadiem Minta Anak Muda Ingat Tapak Sejarah Bangsa

Sehingga, masyarakat yang tidak lagi berusia muda diharapkan mau terus membekali diri dengan yang perkembangan terkini dan yang terbaru.

"Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri mengadopsi cara-cara baru dalam berpikir dan bekerja," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, pada 93 tahun lalu para pemuda berikrar untuk Indonesia yang satu.

Baca juga: Perlunya Jokowi Cari Juru Bicara Baru dan Kriteria Pengganti Fadjroel

Ikrar itu bukan karena keseragaman melainkan keberagaman, bukan pula karena budaya yang sama melainkan tekad yang sama.

"Suku, bahasa, warna kulit, bahkan agama yang berbeda bukan halangan untuk membangun satu Indonesia. Indonesia harus kuat bersatu menghadapi dunia yang sedang berubah," tegas Jokowi.

"Selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-93. Ayo kita bersatu bangkit dan tumbuh bersama. Untuk Indonesia maju," ujar Kepala Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com