Budi Noviantoro mengatakan, dua kereta LRT yang rusak akan dibawa ke Madiun setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai menginvestigasi penyebab kecelakaan.
“Setelah investigasi selesai, dua kereta itu dibawa lagi ke Madiun untuk diperbaiki,” kata Budi, Senin (25/10/2021).
Budi menyatakan, kerusakan terjadi pada kabin kedua kereta LRT. Seluruh biaya perbaikan kereta LRT pun sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT INKA.
Sementara, terkait kerugian yang dialami akibat tabrakan dua kereta itu, Budi mengaku masih belum mengetahuinya.
Budi juga belum memastikan jumlah anggaran yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan LRT tersebut.
Menurutnya, PT INKA masih memiliki beberapa komponen cadangan di pabriknya. Namun jika mengalami kekurangan, PT INKA siap membeli komponen yang diperlukan.
Baca juga: Masinis LRT yang Terlibat Kecelakaan di Jakarta Timur Alami Trauma
5. Minta maaf
Atas kejadian ini, Budi selaku Direktur Utama PT INKA meminta maaf kepada pada pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan LRT Jabodebek.
Secara khusus, ia meminta maaf kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Saya atas nama Dirut dan direksi PT INKA memohon maaf pada semua pihak, kepada Pak Menhub, Menteri BUMN, yang terkait juga Menko Marves khususnya yang membantu luar biasa,” ungkap Budi.
Untuk diketahui, LRT Jabodebek merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Kontrak pengadaan LRT Jabodebek senilai Rp 3,9 trilyun ini ditandatangani sejak 18 Januari 2018 antara PT INKA (Persero) dengan PT KAI (Persero).
Susunan satu trainset berupa enam kereta dengan empat kereta berpenggerak (motor car-M dan Motor Car dilengkapi Cabin-MC) dan dua kereta tidak berpenggerak (trailer car-TC). Satu trainset tersebut dapat mengangkut 740 penumpang saat kondisi normal dan 1.300 penumpang saat kondisi okupansi maksimum.
Baca juga: Saat Transjakarta dan LRT Jabodebek Alami Kecelakaan pada Hari yang Sama...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.