Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasan Sadeli
Pemerhati Sejarah Maritim

Pemerhati Sejarah Maritim | Lulusan Magister Ilmu Sejarah Universitas Indonesia.

 

Semangat Persatuan, Senjata Tercanggih untuk Pertahanan Negara

Kompas.com - 26/10/2021, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Hasan Sadeli*

PERSATUAN merupakan suatu perwujudan dari sikap nasionalisme. Persatuan menjadi salah satu nilai dasar yang sangat penting sehingga nilai tersebut tertuang dalam Pancasila sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.

Adapun uraian dari butir-butir Persatuan Indonesia berdasarkan TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003, antara lain: Menempatkan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan golongan, rela berkorban demi negara, cinta Tanah Air dan bangsa, bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tungga Ika, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Implementasi dari nilai yang terkandung dalam sila ketiga tersebut salah satunya ialah menegakkan persatuan di atas kepentingan apapun agar terhindar dari ancaman disintergrasi.

Persatuan merupakan suatu kondisi yang sifatnya mutlak diperlukan suatu bangsa, baik ketika suasana normal, maupun dalam keadaan krisis.

Baca juga: Panglima TNI: Ulama-Tokoh Agama Berperan Strategis Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Di masa lalu, bangsa penjajah sehebat dan sekuat apapun akan menghadapi masalah berat jika bangsa yang dijajahnya punya ikatan persatuan yang kuat. Pihak penjajah, akan melakukan berbagai kombinasi strategi, termasuk melakukan politik memecah belah (devide et impera) untuk melemahkan bangsa jajahannya.

Dalam konteks saat ini, persatuan menjadi kata kunci sekaligus senjata ampuh yang membawa kita keluar dari krisis akibat pandemi Covid 19. Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat persatuan dapat melahirkan sinergi, kesamaan sikap, serta kerjasama yang memudahkan upaya penanggulangan pandemi.

Persatuan juga dapat meniscayakan suasana yang kondusif, tetapi tidak berarti meniadakan ruang kritik.

Sebab, kritik tetap diperlukan sejauh ditujukan untuk perbaikan. Pemerintah juga harus sadar dan terbuka terhadap kritik, sebagai suatu keniscayaan dalam ruang demokrasi betapapun kerasnya narasi kritik yang dilontarkan.

Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Diplomasi Pertahanan dan Modernisasi Alutsista

Membangkitkan semangat persatuan

Membangkitan kesadaran dan semangat rakyat untuk bekerjasama dan bersatu adalah tugas maha penting yang harus dilakukan oleh para pemimpin di negeri ini. Sebab peperangan terhadap Covid-19 belum menemui babak akhir.

 Sebab banyak negara-negara berteknologi maju seperti Amerika Serikat, dan sebagian besar negara Eropa, harus jatuh bangun terkena hantaman badai pandemi.

Pertahanan mereka yang terkenal kuat itu, tidak berarti apa-apa di tangan musuh tidak kasat mata.

Padahal dalam masa karantina, negara-negara maju tersebut cukup mampu membiayai perjuangan rakyatnya untuk berdiam diri di rumah. Mereka juga punya teknologi dan industri mumpuni bidang farmasi.

Tetapi hingga saat ini, ancaman pandemi tetap mereka rasakan. Dan kenyatannya, sampai hari ini tidak ada negara besar dan kuat yang berani mendeklarasikan kemerdekaan penuh atas Covid-19.

Pandemi Covid 19 telah mengajarkan pada kita bahwa ada saat-saat di mana angkatan bersenjata dan kecanggihan alutsista suatu negara dipecundangi habis-habisan oleh Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com