Hal ini juga memberikan kita wawasan baru tentang definisi pertahanan terkuat suatu negara yang tidak melulu bertumpu pada kecanggihan perisai anti rudalnya, tidak tergantung jumlah kepemilikan hulu ledak nuklirnya, atau jumlah kapal induknya, kekuatan senyap kapal selamnya, atau keberadaan teknologi siluman pada jet-jet tempurnya.
Kekuatan pertahanan terpenting suatu negara, salah satunya ditentukan oleh sejauh mana ikatan persatuan rakyatnya.
Dalam konteks menyongsong tahun politik, semangat persatuan harus terus dinyalakan guna menghindari perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan dan egoisme kelompok.
Jangan sampai sebaran berita bohong dan ujaran kebencian kembali merajai ruang media sosial Tanah Air. Jangan sampai sesama tetangga atau kerabat tidak saling bertegur sapa hanya karena berbeda pilihan.
Susahnya memang tidak sedikit pihak yang terus menerus mempertontonkan perilaku kontraproduktif atas nama sikap kritis melalui propaganda dan narasi skeptis menyangkut pemerintahan dan kepemimpinan.
Hal ini membuat rakyat yang belum teredukasi secara matang dalam dunia politik dengan mudah ikut menyalahkan pemerintah dan bahkan ada diantaranya yang hingga kini tidak mengakui kepemimpinan yang sudah sah.
Kita boleh berbeda pilihan, namun perbedaan itu hanya terbatas pada ruang bilik suara. Di luar arena kontestasi, yang harus diperlihatkan ialah kesadaran dalam menjunjung semangat persaudaraan dan persatuan.
Sikap ini amat penting dipelihara mengingat bangsa sebesar Indonesia terlalu berharga untuk dibenturkan oleh pandangan datar yang bersumber dari egosime politik praktis.
Saya tidak sedang memposisikan dinamika yang kerap terjadi ditahun politik sebagai sesuatu yang mengancam persatuan. Karena saya percaya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang telah teruji dan memiliki kemampuan dalam melalui situasi-situasi sulit.
Kemampuan itu tidak lain karena kita adalah bangsa yang dianugerahi perasaan untuk mencintai persatuan. Persatuan itulah identitas kita sekaligus perisasi kita.
Jika tidak percaya, tanyakanlah pada Belanda, apa yang membekas dari upaya politik segregasinya di masa lalu, baik yang berlatar suku, agama, maupun kepentingan lainnya yang dijalankan selama ratusan tahun, yang tidak berujung pada kegagalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.