JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia berpandangan, empat kader yang terjerat kasus korupsi tidak terkait dengan kebijakan partai. Ia mengatakan, kejadian tersebut merupakan persoalan pribadi.
"Kalau kemudian masih ada satu, dua kader yang ini (tertangkap KPK), itu adalah kasus pribadi, bukan kasus atau tidak ada kaitannya dengan kebijakan Partai Golkar," kata Doli saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: 4 Kader Tersandung Kasus Korupsi, Waketum Golkar: Kami Sudah Wanti-wanti...
Doli menuturkan, partainya terus menekankan soal clean goverment dan good governance melalui bimbingan teknis hingga pendidikan politik terhadap para kader.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar ini menambahkan, penangkapan yang terjadi belakangan ini akan menjadi evaluasi untuk mengintensifkan upaya antisipasi agar kader tidak terjebak dalam masalah hukum.
Menurut Doli, sebagai sebuah partai besar, banyak ujian dan cobaan yang akan dialami Golkar.
"Liku-likunya banyak, kita sering terkadang di pinggir jurang, itu sesuatu yang kita membuatnya semakin tertantang, semakin termotivasi untuk bekerja keras," ucapnya.
Diketahui, sudah empat kader Golkar yang terjerat kasus korupsi dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: OTT Bupati Kuansing Andi Putra, KPK Amankan Rp 500 Juta hingga Iphone XR
Pertama, mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Alex menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh BUMD Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan tahun 2010-2019.
Ia juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang. Kedua kasusnya kini ditangani oleh kejaksaan.
Kemudian, mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menyuap penyidik pada akhir September lalu.
Selanjutnya, empat hari lalu, KPK menangkap Dodi Reza Alex Noerdin, anak dari Alex Noerdin, yang selain menjabat Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, juga menjabat Ketua DPD Golkar Sumatera Selatan.
Kemudian, Andi Putra ditangkap KPK pada Selasa (19/10/2021) dini hari. Dia terseret dugaan korupsi terkait perizinan perkebunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.