Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Vaksinasi Covid-19 Sebabkan Stroke, Dokter Otak: Kabar Tersebut Tidak benar

Kompas.com - 18/10/2021, 11:13 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Rumah Sakit (RS) Pusat Otak Nasional Mursyid Bustami mengatakan, pihaknya belum menemukan bukti ilmiah yang kuat dan valid terkait pemberian vaksinasi Covid-19 dengan pecahnya pembuluh darah manusia.

Seperti diketahui, di media sosial (medsos) sempat beredar kabar bahwa vaksinasi dapat menyebabkan terjadinya pendarahan dalam tubuh atau pembuluh darah pecah sebagai efek samping dari pelaksanaan vaksin.

“Kabar tersebut tidak benar. Terkait adanya info bahwa vaksin berisiko menyebabkan stroke (atau) pendarahan otak, kami klarifikasi bahwa secara ilmiah pun tidak ada hubungannya,” imbuhnya seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Minggu (17/10/2021).

Dalam kesempatan itu, Mursyid mengatakan, efek samping yang mungkin timbul dari vaksinasi sifatnya masih sangat ringan dan mudah diatasi, seperti demam, nyeri, mengantuk, serta lapar.

Baca juga: Vaksin Bukan Racun, Air Kelapa Tidak Menetralkan Efek Samping Vaksin

Efek samping vaksinasi Covid-19 pun, kata dia, biasanya tidak berlangsung lama. Hanya berlangsung maksimal dua hari pasca-penyuntikan vaksin.

Lebih lanjut, Mursyid menjelaskan, sekitar 20 persen stroke disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah dengan penyebab utama dari tingginya faktor risiko tertentu.

Dengan begitu, imbuh dia, stroke atau pendarahan di otak bukan disebabkan oleh vaksin Covid-19.

Mursyid mengungkapkan faktor risiko stroke dapat menjadi common rezpector atau faktor risiko bersama, di antaranya penyakit diabetes, hipertensi, pola makan yang buruk, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, alkohol, dan narkotika.

Baca juga: Asupan Makanan Sehat untuk Kurangi Risiko Stroke

''Kalau stroke pendarahan biasanya adalah penderita hipertensi. Ini terjadi karena tidak kuatnya pembuluh darah menahan tekanan darah yang tinggi, sehingga menyebabkan kebocoran,'' ujarnya.

Kendati demikian, Mursyid memaparkan bahwa kebocoran pembuluh darah terdiri dari dua faktor, yakni bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan.

Adapun faktoe untuk yang bisa dikendalikan, ia mengimbau masyarakat untuk bisa mencegahnya sedini mungkin agar tidak menjadi bom waktu ke depannya.

Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mulai menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Pemerintah: Pola Hidup Bersih dan Sehat Penting dalam Kehidupan Normal yang Baru

“Tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di masa depan, seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, batasi konsumsi gula, garam dan lemak,” ucap Mursyid.

Sementara itu, untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan, yakni umur, genetik jenis kelamin.

Oleh sebab itu, Mursyid menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan cek kesehatan secara berkala. Hal ini guna mengetahui riwayat kesehatan sekaligus mengatasi faktor risiko penyebab kebocoran pembuluh darah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com