JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan, sekolah wajib memiliki tempat cuci tangan dan sanitasi air bersih sebagai syarat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Reisa mengatakan, tersedianya fasilitas cuci tangan pakai sabun akan menambah kepercayaan diri orangtua untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.
“Pemerintah bahkan wajibkan ketersediaan sarana wash atau water sanitation and hygiene sebagai syarat dibukanya kembali sekolah,” kata Reisa dalam konferensi pers di YouTube Kemkominfo RI, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: UPDATE: 3.039 Sekolah di Jakarta Gelar Belajar Tatap Muka
Ia juga menyampaikan, ada kemitraan swasta pemerintah yang memberikan fasilitas cuci tangan untuk sekolah di berbagai wilayah Tanah Air.
Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan tekad untuk melindungi anak-anak agar aman dari Covid-19 dengan mengutamakan perilaku dan akses terhadap fasilitas cuci tangan pakai sabun.
“Kemitraan tersebut menumumkan bahwa sebanyak 15.000 sekolah akan menerima perlengkapan untuk sekolah aman Covid-19,” ujar dia.
Fasilitas tersebut akan disebar ke sekolah di jenjang pendidikan SD, SMP, dan madrasah yang berada di Aceh, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Papua, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah Tatap Muka Hasilkan Capaian Akademik Lebih Baik
Nantinya, sekolah tersebut akan menerima perlengkapan untuk menjaga kebersihan serta mencegah dan mengendalikan penularan penyakit.
“Seperti sabun dalam bentuk batang dan cair, cairan pembersih tangan, dan cairan disinfektan,” kata Reisa.
Baca juga: Prokes Ketat, Kunci Keamanan Pembelajaran Tatap Muka
Selain itu, Reisa menyampaikan, hasil survei Lembaga Survei Indonesia dan Unicef pada 10 Mei hingga 14 September 2021 di 34 provinsi di Tanah Air memperlihatkan bahwa sekolah sudah siap menggelar PTM.
Survei itu, menurut dia, diambil dari 1.200 responden orangtua di semua jenjang sekolah melalui metode wawancara via telepon.
“Sebagian besar orang tua dari anak-anak di semua tingkat pendidikan percaya bahwa sekolah sudah cukup siap untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka dan akan mengijinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.