Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Belum Akui Sinovac Jadi Syarat Masuk, Menlu RI Terus Angkat Kekhawatiran Politisasi Vaksin

Kompas.com - 11/10/2021, 15:07 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah negara, termasuk Inggris, masih belum sepenuhnya menerima kedatangan orang bervaksin Sinovac dan Sinopharm sebagai syarat perjalanan.

Padahal, kedua jenis vaksin asal China itu telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia  atau WHO.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI) Teuku Faizasyah mengatakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, dalam banyak kesempatan internasional terus menyuarakan ini.

"Menlu RI dalam banyak kesempatan mengangkat kekhawatiran atas politisasi vaksin," kata Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Sinovac Belum Diakui Syarat Masuk Inggris, Ini Kata Kemenkes

Lebih lanjut, Faizasyah mengatakan, Indonesia mendorong semua negara menggunakan bisa vaksin yang masuk dalam daftar WHO sebagai rujukan syarat perjalanan ke luar negeri.

Menurut Faizasyah, belum diterapkannya vaksin Sinovac di berbagai negara sebagai syarat perjalanan adalah isu bersama yang tidak hanya dihadapi Indonesia.

Ia juga menambahkan, dalam sidang Mejelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa yang digelar di New York, Amerika Serikat, Rabu (22/9/2021), Menlu RI juga membahas isu terkait vaksin Covid-19 ini.

"Menlu RI juga membahas hal ini dengan banyak negara," tuturnya.

Baca juga: Bertemu Menlu Serbia, Menlu Retno Sepakati Pengakuan Sertifikat Vaksin Covid-19

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi juga menegaskan, Indonesia terus mengupayakan diplomasi terkait syarat vaksin Covid-19 bagi pelaku perjalanan ke luar negeri.

Menurut Nadia, hal itu dilakukan agar warga negara Indonesia (WNI) bervaksin Sinovac bisa melakukan perjalanan ke negara lain.

"Iya (mengupayakan agar vaksin Sinovac bisa digunakan ke semua negara) untuk kepentingan WNI yang akan melakukan perjalanan luar negeri," kata Nadia.

Baca juga: Kedatangan 2 Juta Dosis Vaksin Sinovac, Total 273.603.790 Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Diterima Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com