Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Prioritaskan Pemulihan Psikis Nakes Penyintas Insiden Kiwirok Papua

Kompas.com - 10/10/2021, 10:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, saat ini pemulihan psikis para tenaga kesehatan penyintas insiden di Kiwirok, Jayapura, Papua merupakan hal paling utama.

Selain itu, kata dia, jaminan perlindungan bagi mereka juga diperlukan dan harus menjadi perhatian pemerintah.

"Pemulihan psikis para tenaga kesehatan penyintas agar bisa kembali pulih seperti sedia kala merupakan prioritas utama saat ini. Jaminan perlindungan bagi mereka dan keluarganya harus menjadi perhatian dari pemerintah daerah," ujar Bintang saat berdialog langsung dengan para nakes tersebut di Papua, dikutip dari siaran pers, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Kecam Pembunuhan Nakes di Papua, PAN Minta KKB Ditindak Tegas

Bintang mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan tragedi penyerangan yang dilakukan kepada para tenaga kesehatan tersebut. Terlebih mereka sedang menjalankan pengabdian kepada masyarakat.

Kementerian PPPA pun, kata dia, telah melakukan koordinasi yang intens dengan aparat keamanan setempat untuk mengawal dan menindaklanjuti penanganan kasus tersebut.

“Saya berharap apa yang menjadi harapan dari teman-teman tenaga kesehatan dapat terpenuhi dengan sinergi dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, Komnas HAM, kepolisian dan seluruh pihak yang terlibat," kata Bintang.

Apalagi, kata dia, tenaga kesehatan telah melakukan pengabdian yang luar biasa dan berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat khususnya perempuan dan anak di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Di wilayah tersebut, diketahui juga bahwa angka kematian ibu masih cukup tinggi.

"Maka dari itu betapa pentingnya pelayanan kesehatan terbaik yang harus diberikan. Kami sekali lagi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Bupati, mudah-mudahan komitmen untuk memenuhi hak-hak korban tenaga kesehatan ini dapat terpenuhi dengan baik,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua menemukan dua orang tenaga kesehatan yang sempat hilang pasca-penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca juga: Iptu Budi dan Bharatu Yacob Tertembak Saat Kontak Senjata di Kiwirok Papua, 1 Anggota KKB Diklaim Tewas

Para tenaga kesehatan tersebut sebelumnya telah diserang oleh KKB yang membakar Puskesmas Kiwirok

KKB yang melakukan aksi kriminal di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, berjumlah sekitar 50 orang.

Mereka juga telah membakar puskesmas, kantor bank, kantor distrik, SD, dan pasar di Distrik Kiwirok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com