Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi PPPK, Guru Honorer di Atas 50 Tahun Diberikan Afirmasi Tambahan Nilai

Kompas.com - 08/10/2021, 12:00 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, dirinya telah menerima banyak aspirasi dari guru honorer terkait seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Nadiem menyampaikan, pantia seleksi nasional (panselnas) akan memberikan dua afirmasi tambahan nilai.

“Saya sangat bahagia bahwa panselnas telah berhasil memberikan afirmasi tambahan,” kata Nadiem, dalam konferensi pers, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Menteri Nadiem: 173.329 Guru Honorer Akan Diangkat Menjadi PPPK

Pertama, afirmasi tambahan nilai diberikan kepada guru honorer yang berusia di atas 50 tahun pada aspek kompetensi teknis dan manajerial sosiokultural.

Rinciannya, 100 persen afirmasi tambahan nilai pada aspek kompetensi teknis dan 10 persen afirmasi tambahan nilai pada aspek manajerial.

Menurut Nadiem, afirmasi tambahan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap guru-guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun.

Kemudian, pemerintah memberikan afirmasi tambahan sebesar 10 persen kepada semua peserta seleksi pada aspek kompetensi teknis.

Nadiem menyampaikan, hal ini diberikan atas pertimbangan banyaknya aspirasi guru dari berbagai daerah yang menyatakan kompetensi teknis seleksi guru PPPK cukup sulit.

“Jadi kami dan panselnas telah memutuskan memberikan tambahan afirmasi bonus 10 persen untuk bagian kompetensi dari tes,” ungkap dia.

Baca juga: Ada Penyesuaian Nilai Ambang Batas PPPK Guru, Ini Rinciannya

Nadiem menjelaskan, pemerintah telah memberlakukan sejumlah kebijakan afirmasi saat menggelar tes seleksi tahap pertama guru.

Kebijakan tersebut yakni afirmasi 100 persen tambahan nilai bagi yang sudah memiliki sertifikat pendidik.

Selanjutnya, afirmasi sebesar 15 persen tambahan nilai bagi guru honorer dengan usia di atas 35 tahun.

Kemudian, afirmasi 10 persen tambahan nilai untuk penyandang disabilitas dan untuk guru honorer THK II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com