Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Dorong Akses bagi Perempuan di Ekspor Perdagangan Dibuka Lebar

Kompas.com - 07/10/2021, 16:13 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong akses perempuan dalam sektor ekspor perdagangan dengan membuka lebar pengetahuan dan kerja sama internasional.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan agar perempuan bisa berpartisipasi dalam sektor ekonomi sehingga berperan dalam pendapatan nasional.

"Perdagangan internasional mempengaruhi perempuan dalam perannya sebagai konsumen, pekerja, pemilik usaha dan pelaku ekspor-impor. Semakin banyak perempuan berpartisipasi dalam sektor ekonomi, semakin besar kontribusi mereka terhadap pendapatan nasional," ujar Bintang di acara webinar bertajuk "Export to Face the Global SME Challenge" (AWEN), dikutip dari siaran pers, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Kementerian PPPA Sebut Stunting Berkaitan Erat dengan Perkawinan Anak

Menurut dia, peran serta perempuan dalam sektor ekspor perdagangan akan memberikan dampak positif terhadap beberapa hal.

Mulai dari peningkatan indeks pembangunan manusia, indeks pembangunan gender, hingga indeks pemberdayaan gender.

Dalam rangka pelaksanaan The 4th ASEAN Ministrial Meeting on Women (AMMW) yang digelar Indonesia melalui Kementerian PPPA sebagai tuan rumah, Bintang berharap perempuan ASEAN semakin percaya diri menjual produknya ke luar negeri.

Selain itu, perempuan juga diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi negara mereka selama dan pasca-pandemi Covid-19.

"Partisipasi sebagai konsumen maupun pekerja dalam pardagangan internasional akan membawa berbagai manfaat positif bagi perempuan," kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA Akui Kepemimpinan Perempuan di Indonesia Belum Maksimal

Bintang mengatakan, sebagai konsumen perempuan akan diuntungkan dari segi ketersediaan, variasi, dan harga barang yang stabil.

Sedangkan sebagai pekerja, permintaan tenaga kerja perempuan akan meningkat seiring aktivitas produksi yang juga bertambah.

"Jika perempuan bekerja di sektor-sektor tersebut, akan berkaitan dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan perempuan secara umum," kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA Tegaskan Pemerintah Serius Cegah Sunat Perempuan

Terlebih data dari Asosiasi Pengusaha Wanita Indonesia, usaha kecil dan menengah (UKM) perempuan yang melakukan perdagangan ekspor sangat terbatas, hanya 5-10 persen.

Di samping sebagai pelaku perdagangan internasional yang pasif sebagai konsumen dan pekerja, perempuan juga berperan aktif sebagai pemilik usaha dan pelaku ekspor dan impor.

"Internet inklusif mematahkan hambatan sosial dan budaya bagi perempuan untuk terlibat dalam sektor yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki," kata dia.

"Dengan peluang digitalisasi dan kebijakan kemudahan ekspor yang ditetapkan pemerintah Indonesia, saya yakin akan semakin banyak UKM yang dipimpin perempuan menjadi eksportir barang dan jasa," ucap Bintang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com