Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Terima 191 Mahasiswa dalam Program Magang di Rumah Rakyat

Kompas.com - 29/09/2021, 11:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerima sebanyak 191 mahasiswa yang menjalani masa magang dan studi independen bersertifikat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021).

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar saat membuka acara Program Magang dan Studi Independen Bersertifikasi Kampus Merdeka bertajuk "Magang di Rumah Rakyat DPR RI".

"Magang di Rumah Rakyat DPR yang semula diikuti oleh 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dari Timur sampai Barat, dengan dua program yakni parliament trainee dan program satu data," kata Indra dalam acara yang dipantau secara Live Streaming melalui channel YouTube DPR RI, Rabu.

"Namun, saat ini jumlah peserta berkurang menjadi 191 dikarenakan alasan kesehatan," lanjut dia.

Baca juga: Respons Wakil Ketua MKD soal Rendahnya Tingkat Kepercayaan Publik terhadap DPR

Dari total mahasiswa yang mengikuti program magang, 155 orang di antaranya mengikuti program parliament trainee dan 36 orang mengikuti program satu data.

Indra menuturkan, mereka yang mengikuti program ini merupakan mahasiswa terpilih yang telah melewati serangkaian tes. Tak kurang dari 17.000 mahasiswa, sebut dia, yang berminat mengikuti kegiatan ini.

"Persaingannya tidak kalah sengit dari tes masuk CPNS, mas Menteri, susah sekali," ucap Indra.

Sebelum mengetahui tingginya antusiasme mahasiswa, ia mengatakan, DPR meminta izin kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk melakukan uji coba program magang dengan menerima hanya 75 orang.

"Karena asumsinya yang mendaftar mungkin sekitar 2.000. Tapi minggu kedua ternyata 4.000, minggu ketiga 6.000, minggu keempat 10.000, lalu 15.000, sampai kemudian kita stop di angka 16.000, masih muncul sampai 17.000 hingga 18.000. Tapi sistemnya sudah tidak bisa berjalan," jelasnya.

Lebih lanjut, Indra menerangkan bahwa model Kampus Merdeka di mana membebaskan mahasiswanya untuk magang di sejumlah institusi atau lembaga pemerintah meski tak sesuai program studinya sudah diterapkan di sejumlah negara maju, salah satunya Amerika Serikat.

Baca juga: Fraksi PPP Tak Setuju Pemilu Digelar 15 Mei 2024, Harus Persetujuan DPR dan Penyelenggara

"Mahasiswa bebas pada kurun waktu tertentu untuk mengambil bidang dan minat guna mengembangkan dirinya, jejaringnya, dan networknya, dan juga menentukan masa depannya," terang dia.

Selain itu, Indra juga menilai bahwa keputusan mahasiswa untuk memilih DPR sebagai tempat magang merupakan langkah yang tepat.

Pasalnya, dia mengeklaim bahwa seluruh alat kelengkapan dewan (AKD) di DPR melingkupi seluruh permasalahan kehidupan bangsa Indonesia.

"Teman-teman, kalau belajar pertanian, di sini bukan pertanian saja, bagaimana politik pangan diputuskan. Teman-teman yang belajar teknik, di sini semua politik infrastruktur diputuskan lewat perundang-undangan. Begitu juga yang ilmu hukum, Anda tidak hanya belajar perancangan di kampus, di sini diputuskan berbagai hal yang berkaitan dengan keputusan-keputusan hukum," klaim Indra.

Terakhir, Indra mengingatkan bahwa program magang ini berlangsung sejak 6 September 2021 hingga 23 Desember 2021.

Para mahasiswa juga akan didampingi oleh mentor-mentor dari Kesekretariat Jenderal DPR selama magang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com