JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Donor Darah Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Ria Syafitri mengatakan, aktivitas donor darah mengalami penurunan tajam setiap terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Hampir seluruh Unit Donor Darah (UDD) PMI mengalami penurunan jumlah donasi 20-30 persen, bahkan ada sampai 50 persen dan ini berulang pada gelombang pertama saat kenaikan kasus Covid-19 Desember-Januari, dan juga gelombang kedua ini Juli-Agustus 2021," kata Ria dalam diskusi secara virtual bertajuk Evaluasi Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen, Selasa (21/9/2021).
Kendati demikian, Ria mengatakan, pihaknya menyusun strategi agar aktivitas donor darah tidak berhenti selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Penting, Syarat Donor Darah yang Harus Dipenuhi
Ia mengatakan, ketua umum bidang di PMI membuat surat edaran untuk meminta dukungan donor darah dari TNI-Polri dan pemerintah daerah.
"Dan imbauan dari ketua umum bidang untuk mengajak para pendonor untuk mendonorkan darah karena donor darah di UDD itu aman dan ingat kita harus menyelamatkan sesama," ujarnya.
Lebih lanjut, Ria mengatakan, dari dukungan TNI-Polri dan Pemda tersebut, banyak komunitas dan instansi yang mulai datang ke sejumlah Unit Donor Darah (UDD) PMI untuk donor darah.
Hasilnya, stok darah mencapai 70 persen.
"Walaupun memang belum kembali sampai normal ya tapi setelah lonjakan atau gelombang kasus turun biasanya kemudian meningkat dan sekarang ini juga sudah mulai pulih lagi donor darah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.