JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan persentase kesembuhan Covid-19 di luar Jawa Bali saat ini berada di angka 94,17 persen.
Jumlah tersebut sudah mendekati angka kesembuhan nasional yang mencapai 95 persen.
“Jadi kalau kita lihat bahwa kesembuhan nasional adalah 95 persen, dan luar Jawa Bali ini 94,17 persen,” kata Airlangga dalam konferensi pers perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (20/9/2021).
Selanjutnya, Airlangga menuturkan, persentase kematian di luar Jawa Bali berada di angka 3,07 persen.
Baca juga: Cegah Gelombang Baru Covid-19, Luhut: Kasus Positif Disarankan Sekitar 2.700-3.000 Per Hari
Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan persentase kematian secara nasional yakni 3,35 persen.
“(Terkait dengan kasus aktif) di luar Jawa Bali ini berkontribusi terhadap 61,95 persen daripada seluruh kasus (nasional),” tambah koordinator PPKM luar Jawa Bali ini.
Ia kemudian merinci bahwa Pulau Sumatera memiliki rata-rata kesembuhan sebesar 93,52 persen, rata-rata kematian atau fatality rate 3,49 persen, dan penurunan kasus aktif per tanggal 9 sampai 19 September sebesar 80,52 persen.
Kepulauan Nusa Tenggara mempunyai rata-rata kembuhan 95,78 persen, kemudian rata-rata kematian 2,3 persen dan penurunan kasusnya adalah sebesar 86,75 persen.
Kemudian, Pulau Kalimantan memiliki rata-rata kesembuhan 94,27 persen, fatality rate 3,15 persen dan penurunan kasus sebesar 81,48 persen.
Selanjutnya, Pulau Sulawesi memiliki rata-rata kesembuhan 94,61 persen, fatality rate sebesar 2,61 persen, dan penurunan kasus sebesar 81,13 persen sejak tanggal 9 sampai dengan tanggal 17 September.
Baca juga: Airlangga: Jangan Sampai Ada Gelombang Ketiga Covid-19
Sedangkan Pulau Maluku dan Papua, memiliki rata-rata kesembuhan sebesar 95,59 persen, fatality rate sekitar 1,6 persen, dan penurunan kasusnya sebesar 87,71 persen.
Airlangga pun menekankan, meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia mulai terkendali, namun semua pihak diminta untuk tetap waspada.
“Masih ada risiko-risiko peningkatan kasus yang diakibatkan oleh peningkatan mobilitas sehingga kita masih perlu untuk berhati-hati dan waspada,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.