Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Tambah 1 di Ethiopia, Total 5.896 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri

Kompas.com - 16/09/2021, 10:33 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan satu kasus baru warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 pada Kamis (16/9/2021).

Adapun, penambahan kasus tersebut berada di satu negara.

"Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Ethiopia," dikutip dari akun Twitter Kemenlu, @Kemlu_RI, Kamis.

Dengan penambahan tersebut, maka total WNI yang terpapar virus corona di luar negeri berjumlah 5.896 orang.

Baca juga: Begini Proses Verifkasi WNI dan WNA yang Divaksinasi di Luar Negeri ke Aplikasi PeduliLindungi

Selain itu, Kemenlu juga melaporkan adanya satu WNI yang sembuh dari virus corona di Thailand.

Dengan demikian, jumlah WNI yang sembuh tercatat sebanyak 4.981 atau 84,5 persen dari total kasus.

Sementara, total pasien meninggal dunia 242 orang dan 673 orang masih dalam perawatan.

Baca juga: WNI di Inggris Bersepeda Galang Dana untuk Masyarakat Tanah Air yang Paling Terdampak Pandemi Covid-19

Berikut data perkembangan kasus Covid-19 terkait WNI yang berada di luar negeri per 16 September 2021:

1. Afganistan: 24 WNI (sembuh)

2. Afrika Selatan 7 WNI (1 sembuh, 5 stabil, 1 meninggal)

3. Albania: 2 WNI (sembuh)

4. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)

5. Aljazair: 12 WNI (sembuh)

6. Amerika Serikat: 259 WNI (225 sembuh, 5 stabil, 29 meninggal)

7. Argentina: 7 WNI (sembuh)

8. Australia: 12 WNI (11 sembuh, 1 stabil)

9. Austria: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

10. Azerbaijan: 19 WNI (17 sembuh, 2 stabil)

11. Bahamas: 1 WNI (sembuh)

12. Bahrain: 103 WNI (96 sembuh, 7 meninggal)

13. Bangladesh: 16 WNI (14 sembuh, 2 stabil)

14. Belanda: 94 WNI (81 sembuh, 8 stabil, 5 meninggal)

15. Belgia: 21 WNI (21 sembuh)

16. Bosnia dan Herzegovina: 10 WNI (8 sembuh, 2 stabil)

17. Brunei Darussalam: 8 WNI (7 sembuh, 1 stabil)

18. Bulgaria: 10 WNI (sembuh)

19. Ceko: 37 WNI (sembuh)

20. Chile: 6 WNI (sembuh)

21. Colombia : 7 WNI (5 sembuh, 2 stabil)

22. Denmark: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)

23. Ekuador: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

24. Filipina: 33 WNI (sembuh)

25. Ethiopia: 18 WNI (16 sembuh, 2 stabil)

26. Finlandia: 29 WNI (sembuh)

27. Ghana: 1 WNI (meninggal)

28. Hongaria: 22 WNI (21 sembuh, 1 stabil)

29. India: 159 WNI (155 sembuh, 4 meninggal)

30. Inggris: 167 WNI (149 sembuh, 12 stabil, 6 meninggal)

31. Irak: 15 WNI (13 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)

32. Iran: 19 WNI (16 sembuh, 2 stabil, 1 meninggal)

33. Irlandia: 8 WNI (sembuh)

34. Italia: 35 WNI (34 sembuh, 1 stabil)

35. Jepang: 62 WNI (30 sembuh, 32 stabil)

36. Jerman: 139 WNI (132 sembuh, 2 stabil, 5 meninggal)

37. Kamboja: 23 WNI (19 sembuh, 4 meninggal)

38. Kanada: 12 WNI (7 sembuh, 5 stabil)

39. Kazakhstan: 19 WNI (sembuh)

40. Korea Selatan: 464 WNI (444 sembuh, 19 stabil, 1 meninggal)

41. Kuba: 3 WNI (1 sembuh, 2 meninggal)

42. Kuwait: 301 WNI (284 sembuh, 4 stabil, 13 meninggal)

43. Kyrgyzstan: 2 WNI (1 stabil, 1 meninggal)

44. Lebanon: 1 WNI (stabil)

45. Libya: 1 WNI (meninggal)

46. Madagaskar: 7 WNI (sembuh)

47. Malaysia: 168 WNI (52 sembuh, 114 stabil, 2 meninggal)

48. Maladewa: 27 WNI (25 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)

49. Makedonia Utara: 2 WNI (sembuh)

50. Maroko: 2 WNI (stabil)

51. Mauritius: 1 WNI (stabil)

52. Meksiko: 5 WNI (sembuh)

53. Mesir: 64 WNI (60 sembuh, 4 meninggal)

54. Mozambik: 4 WNI (sembuh)

55. Myanmar: 24 WNI (sembuh)

56. Namibia: 17 WNI (4 sembuh, 13 stabil)

57. Nigeria: 2 WNI (sembuh)

58. Oman: 20 WNI (2 sembuh, 18 stabil)

59. Norwegia: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)

60. Pakistan: 58 WNI (57 sembuh, 1 meninggal)

61. UEA: 181 WNI (137 sembuh, 28 stabil, 16 meninggal)

62. Panama: 4 WNI (sembuh)

63. Papua Nugini: 3 WNI (stabil)

64. Peru: 22 WNI (13 sembuh, 7 stabil, 2 meninggal)

65. Polandia: 2 WNI (sembuh)

66. Portugal: 21 WNI (sembuh)

67. Perancis: 13 WNI (8 sembuh, 5 stabil)

68. Qatar: 404 WNI (398 sembuh, 3 stabil, 3 meninggal)

69. RRT (China) : 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

70. RRT (Makau): 3 WNI (sembuh)

71. RRT (Hong Kong): 366 WNI (364 sembuh, 2 stabil)

72. Rusia: 40 WNI (37 sembuh, 3 stabil)

73. Rumania: 20 WNI (19 sembuh, 1 stabil)

74. Singapura: 831 WNI (802 sembuh, 27 stabil, 2 meninggal)

75. Slovenia: 2 WNI (sembuh)

76. Serbia: 2 WNI (stabil)

77. Siprus: 3 WNI (sembuh)

78. Senegal: 1 WNI (meninggal)

79. Spanyol: 56 WNI (55 sembuh, 1 meninggal)

80. Sri Lanka: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)

81. Sudan: 22 WNI (21 sembuh, 1 meninggal)

82. Suriah: 37 WNI (35 sembuh, 2 stabil)

83. Swedia: 1 WNI (stabil)

84. Suriname: 60 WNI (45 sembuh, 13 stabil, 2 meninggal)

85. Swiss: 16 WNI (9 stabil, 7 sembuh)

86. Taiwan: 248 WNI (149 sembuh, 99 stabil)

87. Thailand: 71 WNI (68 sembuh, 2 stabil, 1 meninggal)

85. Timor Leste: 11 WNI (stabil)

89. Tunisia: 14 WNI (stabil)

90. Turki: 135 WNI (90 sembuh, 39 stabil, 6 meninggal)

91. Uzbekistan: 23 WNI (18 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)

92. Vatikan: 57 WNI (sembuh)

93. Venezuela: 1 WNI (stabil)

94. Vietnam: 26 WNI (sembuh)

95. Jordania: 72 WNI (69 sembuh, 3 meninggal)

96. Yunani : 17 WNI (9 sembuh, 7 stabil, 1 meninggal)

97. Kapal pesiar: 238 WNI (182 sembuh, 45 stabil, 11 meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com