Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Minta Warga Sabar soal Penyuntikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Kompas.com - 14/09/2021, 16:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat bersabar terkait penyuntikan dosis ketiga vaksin Covid-19.

Wiku mengatakan, vaksin yang bersifat booster tersebut belum bisa diberikan kepada masyarakat umum di Tanah Air dalam waktu dekat. Bahkan, tahun depan pun belum bisa dipastikan. 

Hal tersebut terkait dengan masih banyaknya negara di dunia yang belum mendapatkan akses vaksin Covid-19.

Baca juga: 1,8 Juta Dosis Sinovac Tiba, Total Penerimaan Vaksin Covid-19 Indonesia 243 Juta Dosis

"Belum (bisa dapat booster vaksin Covid-19). Jadi mohon harap bersabar, ada urutan prioritas dan banyak negara yang harus diselamatkan," kata Wiku di acara webinar 83 tahun Sinar Mas bertajuk Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit, Selasa (14/9/2021).

Wiku mengatakan, hingga saat ini masih ada 130 negara di dunia yang belum mempunyai akses terhadap vaksin.

Selain itu, negara-negara produsen vaksin juga masih mengejar untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia.

Meskipun, kata dia, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki cukup banyak akses vaksin Covid-19 tersebut sehingga sudah mulai memberikan booster tersebut kepada tenaga kesehatan.

"Kita sudah mulai memberikan booster ketiga kepada tenaga kesehatan, itu pun sudah diprotes WHO," kata Wiku.

Baca juga: Gerindra Targetkan Suntikkan Setengah Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat

Dengan demikian, apabila Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki akses vaksin luar biasa dibanding negara lain merupakan kelebihan yang dimiliki berkat upaya bersama berbagai pihak.

Kendati sudah memiliki vaksin yang banyak dibanding negara lain, tetapi jumlah tersebut tetap belum cukup untuk kepentingan Indonesia.

"Maka kita harus pastikan vaksin yang kita miliki bisa didistribusikan dengan baik di seluruh Indonesia karena kapasitas setiap daerah berbeda-beda," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com