Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjauan PTM Terbatas di Surakarta, Nadiem: Kalau Tak Mau Kembali PJJ, Harus Jaga Diri

Kompas.com - 14/09/2021, 11:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim didampingi Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melakukan tinjauan ke sejumlah sekolah di wilayah Surakarta, Senin (13/9/2021).

Nadiem menjelaskan, kunjungan kerjanya diawali pengecekan implementasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMA Negeri 4 Surakarta.

Di situ, Nadiem mengimbau warga sekolah, terutama para siswa, untuk tetap menjaga protokol kesehatan apabila tidak ingin kembali melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Saya tadi tanya adik-adik, ternyata semuanya lebih senang PTM terbatas. Kalau tidak mau kembali belajar jarak jauh, kita harus sama-sama jaga diri. Pakai masker, dan jaga jarak selalu,” kata Nadiem seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: PTM Terbatas, Nadiem Makarim: Hanya Boleh Diisi 25 Mahasiswa

Lebih lanjut, Nadiem menyampaikan pentingnya peran orangtua dalam pelaksanaan PTM.

Ia mendorong orangtua dan pihak sekolah harus proaktif mengingatkan peserta didik agar disiplin protokol kesehatan.

“Peran orangtua juga tak kalah pentingnya untuk menyukseskan PTM terbatas. Harus proaktif berkoordinasi dengan sekolah dan mengingatkan anaknya agar selalu displin protokol kesehatan,” ujar dia.

Setelah meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMA Negeri 4 Surakarta, Nadiem melanjutkan kunjungan ke SMP Negeri 1 Surakarta sekaligus untuk meninjau persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN).

Baca juga: Selama PTM, Orangtua Siswa Dilarang Nongkrong di Sekolah

Menurutnya, persiapan AN di sekolah itu telah memasuki tahap geladi bersih untuk memastikan seluruh faktor yang mungkin menghambat pelaksanaan telah diatasi.

“Para guru dan murid tidak perlu persiapan khusus. Jalani AN dengan apa adanya hasilnya dapat menjadi bekal kita dalam melakukan perbaikan bersama,” jelas Nadiem.

Selanjutnya di SMKN 6 Surakarta, Nadiem juga mengapresiasi kelancaran seleksi aparatur sipil negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Nadiem pun memberi semangat kepada para peserta yang belum lulus tes.

“Bagi para peserta yang belum lulus, jangan putus asa. Ada kesempatan untuk mengikuti tes sebanyak tiga kali," ucapnya.

Baca juga: Persiapan PTM di Kota Padang, 45.000 Siswa SMP Segera Divaksin

Kemudian, Nadiem melanjutkan kunjungan kerjanya untuk berdialog dengan para rektor yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Universitas Sebelas Maret.

Dalam acara ini, Nadiem mengapresiasi para Rektor PTN yang telah bekerja keras mengimplementasikan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM) di tengah berbagai tantangan pandemi Covid-19 saat ini.

“Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Rektor yang telah bekerja keras mengimplementasikan MBKM. Saya sangat paham, kemerdekaan bagi mahasiswa, menjadi tantangan bagi perguruan tinggi. Saya tahu ini perubahan besar. Mari kita lakukan perbaikan-perbaikan secara bergotong royong,” ungkap Nadiem.

Baca juga: Saat Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Berkali-kali Berdebat, dari soal Data Amburadul hingga PTM

Dalam rangkaian terakhir kunjungan kerjanya di kota Surakarta, Nadiem juga meresmikan fasilitas baru pada tiga SMK di Surakarta.

Ketiga sekolah itu, yakni SMK Negeri 2 Surakarta, SMK Negeri 5 Surakarta, dan SMK Negeri 6 Surakarta. Fasilitas baru ini merupakan hibah dari mitra industri.

Nadiem kemudian menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang terus berusaha menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk mewujudkan sekolah digital di kota Surakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com