Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Investor Muda Tingkatkan Pemahaman Risiko Investasi Pasar Modal

Kompas.com - 13/09/2021, 15:47 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para investor muda meningkatkan pemahaman terhadap risiko berinvestasi di pasar modal.

Terbatasnya mobilitas dan kegiatan ekonomi selama pandemi justru meningkatkan peluang masyarakat untuk menjadi pelaku pasar modal, termasuk pasar modal syariah dengan bantuan teknologi digital.

"Investasi di pasar modal mengandung risiko, oleh karena itu investor muda dan ritel juga harus meningkatkan pemahaman terhadap risiko-risiko yang ada," ujar Ma'ruf di acara Sharia Webinar- Kelompok Studi Pasar Modal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dikutip dari siaran pers, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Wapres: Kinerja Pasar Modal Syariah Melambat Akibat Pandemi Covid-19

Ma'ruf mengingatkan agar para generasi muda tidak terjebak dengan produk keuangan yang sedang naik karena adanya aksi pompa oleh sekelompok orang.

Termasuk salah satunya yang memanfaatkan para influencer di dalamnya.

Dia mengatakan, penurunan indeks selama pandemi menjadi peluang bagi investor baru termasuk investor ritel.

Mayoritas di antara mereka yang menjadi investor baru adalah kelompok milenial dan pelajar atau mahasiswa dengan jumlah mencapai 54 persen dari total investor pasar modal.

"Untuk itu saya mengimbau kepada anak muda, mahasiswa, bahwa kita harus mulai berinvestasi dari dini, dalam bentuk dan jumlah sekecil apapun," kata dia.

Menurut Ma'ruf, berinvestasi di perusahaan nasional merupakan salah satu cara berpartispasi dalam memajukan perekonomian domestik.

Namun, kata dia, memahami setiap bentuk instrumen dan risiko investasi juga menjadi keharusan.

"Digitalisasi telah memberi kemudahan bagi semua orang untuk berinvestasi sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama memberikan pemahaman terhadap investasi keuangan syariah kepada masyarakat," kata dia.

Adapun data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga Juni 2021 menunjukkan jumlah kepemilikan efek saham syariah berdasarkan Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification (SID) sebanyak 991.000 SID.

Jumlah tersebut setara dengan tumbuh 36,48 persen dalam waktu 6 bulan.

"Kendati tumbuh tinggi, namun jumlah SID kepemilikan efek saham syariah masih sekitar 18 persen dari total SID pasar modal yang mencapai 5,5 juta SID," kata dia.

Baca juga: Wapres: Literasi Masyarakat Soal Pasar Modal Syariah Perlu Ditingkatkan

Begitu pun dari sisi kapitalisasi pasar, kata dia, Indeks Saham Syariah Indonesia pada 30 Juni 2021 mencapai Rp 3.352 triliun atau hampir separuh dari kapitalisasi pasar saham Indonesia sebesar Rp 7.100 triliun.

Menurut dia, kenaikan signifikan dalam jumlah SID pasar modal syariah mencerminkan minat masyarakat berinvestasi di pasar modal syariah semakin tinggi.

"Namun jika dilihat dari potensi masyarakat muslim Indonesia, tentu jumlah ini sangat kecil sehingga melalui pemahaman dan literasi terhadap keuangan syariah sedari dini akan menjadi modal bagi pertumbuhan dan pengembangan pasar modal syariah di masa mendatang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com