JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyerahkan penyelesaian dugaan peretasan terhadap 10 instansi pemerintah ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Hal ini mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Penanganan insiden, termasuk peretasan, menjadi ranah dari BSSN.
"Kominfo membantu sesuai tupoksi Kominfo," ujar Plate, dikutip dari Kompas.id, Senin (13/9/2021).
Dalam peristiwa ini, terdapat 10 kementerian dan lembaga Pemerintah RI yang dilaporkan mengalami peretasan jaringan oleh sekelompok hacker China.
Baca juga: Jaringan 10 Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia Diduga Diretas Hacker China
Salah satu lembaga yang diduga mendapat peretasan jaringan adalah Badan Intelijen Negara (BIN).
Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis menyebut, BSSN sudah seharusnya memberikan penjelasan ke publik terkait dugaan peretasan ini.
"Harus ada rilis dari pemerintah (BSSN) supaya jelas," kata Beni.
Selain itu, Beni menilai, peretasan jaringan ini sebagai peristiwa yang memalukan.
"Tentu saja ini insiden sangat memalukan bagi pemerintah Indonesia, di mana sistem keamanan siber masih memiliki celah yang bisa ditembus oleh hacker China," kata.
Menurut Beni, pembobolan jaringan BIN telah memperlihatkan betapa sistem keamanan siber negara masih mudah diterobos dan diakses secara ilegal.
Baca juga: FBI Peringatkan Hacker China Berniat Curi Data Vaksin Virus Corona
Ia menyebut, pembobolan tersebut tentu saja telah merugikan bagi keamanan nasional
"Karena kita tidak tahu informasi dan data strategis apa saja yang telah diambil oleh si pembobol siber. Terutama informasi atau data milik BIN, karena sifatnya sangat rahasia," tegas dia.
Diberitakan, sekelompok peretas dari China dikabarkan telah berhasil membobol sistem jaringan internal milik sepuluh kementerian dan lembaga negara Indonesia, termasuk milik BIN.
Hal itu mencuat berdasarkan laporan terbaru dari sekelompok peneliti keamanan internet milik media internasional TheRecord, Insikt Group.
Berdasarkan laporan tersebut, peneliti mendeteksi bahwa aksi pembobolan tersebut ada hubungannya dengan Mustang Panda.
Baca juga: Situs PPDB SMA/SMK Sumbar Diserang Hacker, Sempat Error 3 Jam