Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Klaim Penanganan Covid-19 RI Lebih Baik dari Negara Lain, Tak Masuk 10 Besar Kasus Tertinggi

Kompas.com - 08/09/2021, 14:24 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengklaim bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia lebih baik dari negara-negara lain.

Hal itu dibuktikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu dengan membaiknya situasi pandemi yang ditandai oleh semakin menurunnya penambahan kasus Covid-19 harian maupun jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Pernyataan itu disampaikan Airlangga usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/9/2021).

"Penanganan Covid kita lebih baik dari berbagai negara lain. Termasuk, Indonesia ini bukan 10 besar negara yang angka Covid-nya tinggi," kata Airlangga.

Baca juga: Walau Kasus Covid-19 Alami Penurunan, Jokowi Ingatkan Pandemi Belum Berakhir

Selain berkurangnya kasus harian, menurut Airlangga, perbaikan penanganan pandemi ditandai dari tingginya angka vaksinasi virus corona. Data terbaru menyebutkan bahwa angka vaksinasi di Indonesia sudah melewati 107 juta suntikan.

Meski menunjukkan perbaikan situasi, kata Airlangga, Presiden Jokowi berpesan agar seluruh pihak tetap berhati-hati saat pertemuan itu. Kepala Negara juga mewanti-wanti bahwa pandemi belum berakhir.

Jokowi juga meminta para pimpinan-pimpinan perusahaan, CEO, asosiasi pengusaha, dan Kadin ikut mengingatkan seluruh pihak bahwa perbaikan situasi pandemi harus terus dijaga. Situasi pandemi yang terkendali akan berdampak pada membaiknya kondisi ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi itu berbanding terbalik dengan penanganan Covid. Jadi kalau Covid-nya tinggi maka ekonominya akan rendah, sebaliknya apabila Covid-nya rendah ekonominya akan menggeliat," ujar Airlangga.

Kepada para pengusaha, lanjut Airlangga, Presiden juga berpesan agar terus bersemangat mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Baca juga: Wapres: Jika Siswa atau Guru Positif Covid-19, Tidak Boleh ke Sekolah

"Ke depannya adalah bagaimana kita mendorong para pengusaha ini untuk terus meningkatkan kegiatan ekonominya sehingga angka pengangguran bisa kita turunkan," kata dia.

Untuk diketahui, Indonesia sempat masuk ke dalam daftar 10 negara di dunia dengan penambahan kasus Covid-19 harian terbesar. Hal itu terjadi saat lonjakan pandemi sekira bulan Juli 2021.

Indonesia juga sempat beberapa kali masuk dalam daftar 10 negara dengan jumlah kematian pasien Covid-19 tertinggi, bahkan menempati posisi puncak.

Meski belakangan situasi pandemi sudah menunjukkan perbaikan, Presiden Jokowi berulang kali meminta masyarakat tak euforia berlebihan. Ia mengingatkan bahwa Covid-19 tak mungkin hilang sepenuhnya.

"Kita semuanya bersama-sama harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat bahwa yang namanya Covid ini tidak mungkin hilang secara total," kata Jokowi dalam rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/9/2021).

"Yang bisa kita adalah mengendalikan, ini penting, statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com