Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Mutasi Kapolda Sumsel Bagian dari Pembinaan Karier, Lumrah

Kompas.com - 26/08/2021, 17:40 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono menyatakan, mutasi terhadap Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri merupakan bagian dari pembinaan karier di organisasi Polri.

Rusdi membantah mutasi dilakukan bertalian dengan peristiwa sumbangan fiktif Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio beberapa waktu lalu.

"Terkait Kapolda Sumsel, ini sesuatu yang biasa terjadi menjadi bagian dari pembinaan karier," kata Rusdi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (25/8/2021).

Baca juga: Kapolri Mutasi 98 Perwira, Salah Satunya Kapolda Sumsel

Ia pun mengatakan, jabatan baru Irjen Eko Indra Heri Koorsahli Kapolri merupakan posisi yang penting di Mabes Polri.

Rusdi menegaskan, mutasi di lingkungan internal Polri adalah hal yang lumrah sebagai bagian dari kebutuhan organisasi.

"Mutasi di lingkungan Polri sesuatu yang lumrah terjadi," ucap Rusdi.

"Yang bersangkutan pun mendapatkan jabatan sebagai Koorsahli Kapolri. Itu suatu jabatan yang penting di Mabes Polri," kata dia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi 98 perwira tinggi dan menengah ke dalam jabatan baru.

Salah satu di antaranya yaitu Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri. Ia diangkat dalam jabatan baru sebagai Koorsahli Kapolri.

Baca juga: Kapolda Sumbar Toni Harmanto Dimutasi Jadi Kapolda Sumsel, Penggantinya Mantan Ajudan Jusuf Kalla

Jabatan Kapolda Sumsel akan diisi Irjen Toni Harmanto yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Mutasi jabatan ini tertuang dalam surat telegram bernomor ST/1701/VIII/KEP./2021 yang ditandatangani Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada pada Rabu (25/8/2021).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono membenarkan surat telegram tersebut

Sementara itu, sebelumnya sempat ramai soal sumbangan fiktif senilai Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan.

Acara penyerahan itu dihadiri Kapolda Sumsel dan Gubernur Herman Deru. Sumbangan dijanjikan lewat bilyet giro.

Baca juga: Dimutasi, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri: Alhamdulillah, Tetap Semangat dan Terus Berbuat Baik

Namun, belakangan diketahui uang Rp 2 triliun itu tidak ada di rekening Heriyanti. Berdasarkan penelusuran penyidik, saldo Heriyanti di bank tidak mencukupi.

Atas peristiwa itu, Eko meminta maaf kepada masyarakat karena telah menimbulkan kegaduhan.

Ia mengakui, kesalahan ada pada dirinya secara pribadi karena tidak berhati-hati dalam memastikan donasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com