Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Guru Besar FKUI soal Harga PCR di India Lebih Murah dari Indonesia

Kompas.com - 14/08/2021, 10:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir masyarakat Indonesia menyoroti murahnya harga tes PCR di India dibandingkan di Indonesia.

Harga tes PCR di India turun dari 800 rupee atau sekitar Rp 150.000 menjadi 500 rupee atau Rp 96.000 berdasarkan kurs saat itu.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, perbandingan harga tes PCR dengan India bukan hal yang baru.

Tjandra mengatakan, sejak September 2020, Pemerintah India menetapkan harga tes PCR sebesar 2.400 rupee atau Rp 480.000.

Baca juga: 3,8 Juta Kasus Covid-19 di Indonesia dan Bukti Efektivitas Vaksinasi

Saat itu, kata dia, harga tes PCR di Indonesia sekitar Rp 1.000.000.

"Pada awal Agustus 2021 ini pemerintah kota New Delhi menurunkan lagi patokan tarifnya, menjadi 500 rupee, atau Rp 100.000 saja. Kalau pemeriksaannya dilakukan di rumah klien maka tarifnya adalah 700 rupee, atau Rp 140.000," kata Tjandra dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/8/2021).

Tjandra mengatakan, tidak hanya harga tes yang murah, pemerintah Kota New Delhi meminta labolatorium memberitahu hasil tes 1 x 24 jam, termasuk melaporkan hasil pemeriksaan ke portal pemerintah yang dikelola Indian Council of Medical Research (ICMR).

"Sehingga, datanya segera dikompilasi di tingkat nasional, mencegah keterlambatan pelaporan, inisiatif yang bagus," ujarnya.

Menurut Tjandra, murahnya harga tes PCR di India salah satunya karena pemerintah setempat memberikan subsidi dan jumlah petugas laboratorium yang cukup banyak.

Baca juga: Kemenkes: Tidak Ada Provinsi yang Catatkan BOR Isolasi di Atas 80 Persen

"Banyak juga dibicarakan tentang lebih murahnya bahan baku untuk industri dan juga mungkin ketersediaan tenaga kerja yang besar jumlahnya," ucapnya.

Lantas, apakah harga tes PCR di Indonesia bisa lebih murah seperti India?

Tjandra mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Indonesia akan mencontoh India yang menurunkan harga tes PCR.

Namun, ia mengatakan, jika harga tes PCR lebih murah di Tanah Air, maka lebih banyak masyarakat yang dapat memeriksakan diri sehingga kasus Covid-19 lebih cepat ditemukan.

"Kalau harga lebih murah maka lebih besar kemungkinan masyarakat memeriksakan dirinya sehingga kalau positif dapat segera ditangani dan diisolasi/karantina untuk memutus rantai penularan," kata Tjandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com