Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Mari Wawas Diri dan Berkontribusi Atasi Covid-19

Kompas.com - 10/08/2021, 06:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

SEKARANG ini kita hidup di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebab, seluruh dunia, termasuk seluruh wilayah negara kita, mulai dari kota hingga ke desa, sedang berada di jantung perjuangan melawan pandemi Covid-19.

Menghadapi situasi genting demikian, tak pantas kita berbicara, bersikap dan berperilaku sembrono. Sebaliknya, kita perlu lebih wawas diri guna mengenal siapa diri kita dan mencari tahu apa yang bisa kita kontribusikan untuk mengatasi pandemi tersebut,

Wawas diri

Oleh media, saya dikutip beberapa kali telah mengajak sesama anak bangsa untuk mawas diri. Ternyata, menurut novelis Khrisna Pabichara, (Jawa Pos, 30 Juni 201), istilah mawas diri adalah salah kaprah. Istilah yang seharusnya adalah wawas diri.

Melalui artikel ini saya kembali mengajak kita semua untuk wawas diri dan berkontribusi secara positif guna mengatasi pandemi Covid-19.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata wawas artinya melihat (memeriksa, mengoreksi) diri sendiri secara jujur; introspeksi. Mewawas diri berarti meninjau, meneliti, atau mengamati diri sendiri.

Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, sinonim dari kata wawas diri adalah bercermin, berkaca, introspeksi, belajar, mencontoh.

Menurut Wikipedia, wawas diri sama maknanya dengan introspeksi atau refleksi diri yaitu proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi.

Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya.

Wawas (mindful) perlu terus diasuh. Kewawasan (mindfulness) mesti terus diasah. Setia bersama wawas alamat bersua dengan waras.

Wawas diri sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Terlebih, di tengah kebijakan New Normal yang mengharuskan masyarakat menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) karena pandemi Covid-19.

Wawas diri membuat kita memiliki kemampuan untuk melihat diri sendiri dari sudut pandang orang lain. Kemampuan ini tidak alami; hewan dan bayi manusia di bawah 18 bulan tidak memiliki mawas diri (Brownell et al., 2007).

Hewan piaraan misalnya, tidak akan pernah memiliki rasa bangga atau malu atau emosi yang dihasilkan dari kewawasan diri.

Kewawasan diri berkembang saat kita berinteraksi, dan itu memungkinkan kita untuk membangun struktur sosial yang kompleks dan memahami bagaimana hal-hal bermain dalam suatu sistem.

Kewawasan diri yang berkembang dengan baik membantu kita bertutur kata dengan bahasa yang santun, tidak memprovokasi, tidak suka menuding dan berperilaku baik.

Wawas diri juga membuat kita mampu mengantisipasi perilaku orang lain, berpartisipasi dan bekerja sama dengan orang lain untuk mengatasi masalah bersama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com