Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Mari Wawas Diri dan Berkontribusi Atasi Covid-19

Kompas.com - 10/08/2021, 06:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kewawasan diri bisa saja dihambat oleh sistem keluarga yang lemah, pendidikan yang tak bermutu, pergaulan sosial yang buruk dan informasi media sosial yang tak terkendali. Hal tersebut membuat orang tak mampu memahami realitas dan enggan melihat hal positif pada orang lain.

Memang, di berbagai media massa dan media sosial beredar informasi palsu bahwa Covid-19 adalah sebuah konspirasi. Namun, dengan kewawasan diri yang baik, siapa pun pasti akan meragukan informasi seperti itu.

Orang awam tidak dituntut memahami seluk beluk Covid-19 sebagaimana para ilmuwan dan professional di bidang medis.

Namun, dengan kewawasan diri yang baik kita sudah bisa ikut berpartisiasi untuk menangani Covid-19. Karena kalau Covid-19 itu diibaratkan dengan air berlumpur maka dengan kewawasan diri saja kita tergerak untuk mencari solusi guna menjernihkannya kembali.

Dengan kewawasan diri, sebetulnya juga kita bisa lebih rendah hati mengakui bahwa ada hal yang di luar pemahaman kita. Oleh karena itu, berkenaan dengan Covid-19 ini kita harus percaya pada mereka yang ahli.

Secara biologis, kita semestinya percaya pada keterangan ahli di bidang virologi bahwa penyakit ini baru bagi manusia dan bisa menular dengan sangat cepat apabila kita tidak patuh pada protokol kesehatan.

Dengan kewawasan diri, kita semestinya mampu melihat bahwa pemerintah pusat dan daerah, Satgas Covid-19, para tenaga medis, Polri, Satpol PP, dan TNI dan para relawan bekerja sedang berpikir dan bekerja keras untuk mengatasi pandemi tersebut.

Kerja keras itu akan berhasil apabila semua komponen bangsa ini ikut ambil bagian sesuai porsinya masing-masing.

Tetapi orang yang lemah kewawasan dirinya biasanya enggan berpartisipasi, suka mengritik, bahkan memprovokasi menentang pemerintah dan segala kebijakannya.

Mereka juga dengan mudah menilai bahwa upaya pengendalian pandemi sebagai tidak tepat dan tidak optimal.

Mereka pun gemar memengaruhi warga bangsa sehingga lengah menjalankan prokes dengan menyebarkan narasi kontraproduktif seperti: “Tidak ada kematian akibat Covid-19, masker itu omong kosong, vaksin itu proyek dan lain sebagainya.”

Memang, garisnya kabur apakah pasien meninggal karena Covid-19 atau kurang perawatan? Namun, yang terbaik adalah mentaati prokes, menghindari paparan dan ikuti program vaksinasi sehingga kita tidak menjadi pasien.

Menemukan solusi bersama-sama

Mengapa kita sebagai bangsa harus wawas diri dan tanpa mundur berperang melawan Covid-19? Mengapa kita harus menemukan solusi atas pandemi ini secara bersama-sama?

Melalui kewawasan diri, setiap kita mampu melihat bahwa realitas baru sedang terjadi. World Economic Forum (WEF) ke 51 di Davos akhir Januari 2021 lalu mencirikan kondisi dunia sekarang sebagai berikut:

Pertama, now is global. Dalam konteks Covid-19, kita perlu bercermin bahwa realitas ini baru pertama kali terjadi di semua negara, semua bangsa, kota, dan komunitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com