Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Baliho Politisi, Pengamat: Seharusnya Mereka Paham Harus Berbuat Apa Saat Pandemi Ini

Kompas.com - 05/08/2021, 15:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, para politisi semestinya memahami apa yang harus mereka lakukan di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Hendri merespons maraknya baliho yang menampangkan wajah sejumlah politikus seperti Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Menurut saya, empati dan solidaritas kemanusiaan itu para petinggi parpol itu enggak perlu diajari lah ya, masa kita rakyat terus-terusan ngajarin tentang untuk lebih empati terhadap kondisi," kata Hendri saat dihubungi, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Maraknya Baliho Jadi Sorotan, Petinggi Parpol Diminta Rem karena Rakyat Sedang Sulit

"Masa kita rakyat mesti terus-terusan ngajarin tentang solidaritas kemanusiaan, saya rasa enggak perlu lah. Harusnya para petinggi itu mengerti dan paham harus berbuat apa pada masa pandemi seperti sekarang," ujar Hendri melanjutkan.

Hendri pun mengingatkan, kontestasi Pemilihan Umum 2024 masih terbilang cukup lama sehingga pemasangan baliho-baliho bergambar wajah politisi itu ia nilai terlalu dini.

"Ya walaupun adalah momen saat ini yang mereka bisa pasang karena masyarakat sedang berpikir, bersiap-siap dan mencari tahu siapa yang akan menggantikan Pak Jokowi, tapi tetap saja menurut saya timing-nya kurang pas," ujar Hendri.

Pendiri lembaga survei Kedai Kopi itu melanjutkan, berdasarkan survei, baliho memang menjadi medium komunikasi yang efektif untuk mengenalkan calon kepada masyarakat.

Namun, ia mengingatkan, hal itu justru dapat menjadi bumerang apabila baliho yang dipasang terlalu banyak atau pesan yang dimuat tidak bermanfaat.

"Jangan sampai masyarakat juga jadi muak karena pesan komunikasinya tidak bermanfaat buat mereka dan tampilan balihonya ada di mana-mana, terlalu over," kata Hendri.

Diketahui, belakangan muncul baliho, billboard, dan poster bergambar tokoh-tokoh partai politik hingga Ketua Umum partai politik di sejumlah ruang publik.

Baca juga: Baliho Airlangga Marak Saat Pandemi Tuai Kritik, Golkar: Itu Hasil Rapimnas dan Rakernas

Tokoh-tokoh partai yang dipampang dalam baliho itu di antaranya Ketua DPR dan politisi PDI-P Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Baliho itu terpampang jelas di setiap ruang publik di sejumlah daerah di Indonesia. Baliho itu juga ada yang bertuliskan secara terang-terangan membawa tema Pilpres 2024.

Publik pun merespons dengan berbagai hal atas pemasangan baliho-baliho tersebut. Ada yang mengekspresikan dengan kritik, ada pula yang membuat sebagai bahan untuk diparodikan dalam video menghibur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com