Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Memaknai Gaya Marah-marah Menteri Risma

Kompas.com - 31/07/2021, 11:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Tanpa emosi, kita menjadi sekadar penonton dan bukan partisipan dalam hidup kita sendiri” (Sally Planalp).

Di masa pandemi Covid-19 yang tidak pernah tahu sampai kapan selesainya ini, kita kerap disuguhi warta duka mengenai kematian yang terus terjadi.

Bocah-bocah yang menjadi yatim piatu karena ditinggal wafat orangtuanya, warga yang tidak tertolong mendapat tindakan medis walau sudah berada di halaman rumah sakit yang sesak, warga yang isolasi mandiri di rumah yang kehabisan oksigen dan bahan makanan, pedagang kaki lima yang berhenti usahanya karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan sederet kisah lara lainnya.

Untuk mengatasi dampak sosial yang terjadi di masyarakat, pemerintah mengucurkan berbagai bantuan tunai dan non tunai. Entah sembako, obat-obatan dan vitamin, uang tunai, subsidi pendapatan bagi golongan bawah, subsidi langganan listrik dan lain-lain.

Jika skema bantuan ini tepat sasaran, maka penerima akan mendapat bantuan yang tepat guna.

Kementerian Sosial telah menyiapkan dana Rp 7,08 triliun untuk 5,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Jumlah penerima manfaat itu berasal dari data-data yang dikumpulkan seluruh pemerintah daerah.

Selama bulan Juli sampai Desember 2021, setiap KPM mendapat Rp 200 ribu saban bulannya. Selain bantuan tunai, bantuan beras juga digelontorkan sebanyak 2.010 ton beras selama PPKM Darurat untuk para pekerja sektor informal se-Jawa Bali sebanyak 5 kilogram per KPM.

Dengan demikian, pengemudi ojek, buruh harian dan buruh lepas, pedagang kaki lima, pemilik warung makan bisa mendapat bantuan dengan pola ini.

Mengingat begitu besarnya dana yang dikelola kementerian sosial serta pentingnya program sosial bagi rakyat yang terdampak, maka sangat wajar jika proses penyaluran bantuan mendapat perhatian yang cukup intens dan mendapat pengawalan hingga diterima utuh oleh para penerimanya.

Marah-marah Risma

Aksi marah-marah yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di berbagai kesempatan, kerap disorot oleh berbagai kalangan dengan beragam tanggapan.

Ketidakberesan penyaluran bantuan sosial sebetulnya “penyakit lama” tetapi dijadikan “framing” oleh Mantan Walikota Surabaya itu.

Dalam berbagai survei yang diadakan sejumlah lembaga seperti LSI, Charta Politica, Nusakom Pratama dan Akar Rumput Strategic Consulting sebelum pandemi Covid gelombang dua terjadi - tepatnya di Januari – Mei 2021- Tri Rismaharini bersama Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Timur Khofifah Sri Indar Parawansa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusti selalu masuk dalam “top 5” tokoh perempuan yang diperhitungkan dalam bursa calon presiden dan wakil presiden.

Dengan konsisten, empat lembaga survei ini menempatkan Tri Rismaharini sebagai pemuncak survei diantara tokoh perempuan lain, mengungguli elektabiltas dan popularitas Puan Maharani, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti. Wajar jika pihak yang selalu mengaitkan “aksi marah-marah” Tri Rismaharini dengan mencari “panggung” politik menuju suksesi 2024.

Sebaliknya, pihak lain yang mengenal dekat dan paham dengan karakter Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan itu beranggapan kalau memang itulah model kerja Tri Rismaharini.

Saat memimpin Surabaya dua periode, Tri Risma begitu lekat dengan gaya kepemimpinan yang “meledak-ledak”. Peraih 322 aneka penghargaan dari berbagai institusi nasional dan internasional itu sangat kesal dan mudah marah jika menemukan ketidakberesan.

Emosinya begitu memuncak dan jengkel jika menemukan adanya penyimpangan yang dilakukan anak buahnya.

Sifat mudah marahnya tidak ada hubungannya dengan elektabilitas dan popularitas, alih-alih dengan bursa capres dan cawapres 2024. Di luar kedinasan, komunikasi ibu dua anak itu sangat cair dan mudah akrab dengan siapa saja.

Saat meninjau kesiapan dapur umum yang dikelola kementerian sosial di Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat (Kompas.com, 13/07/2021), Tri Rismaharini marah besar karena anak buahnya dianggap sangat lamban dalam penyiapan bahan makanan untuk warga yang terdampak Covid.

Baca juga: Marah Pegawainya Bersantai dan Tak Bantu Dapur Umum, Risma: Saya Bisa Pindahkan Kalian ke Papua!

 

Belum lagi dengan temuannya yang lain, Risma masih melihat ada pegawai balai yang asyik mengerjakan pekerjaan lain di ruang berpendingin udara. Risma bahkan mengancam pegawainya dimutasi ke Papua. 

Ia juga sewot karena mendapat sambutan dengan organ tunggal mengingat suasana pandemi sangat tidak cocok dengan formalitas sambutan di acara tersebut.

Baca juga: Kesal Disambut dengan Organ Tunggal, Risma: Mau Tak Tendang Apa, Memang Aku Kesenengan ke Sini?

Di Tuban, Jawa Timur aksi “marah-marah” masih berlanjut ketika Bu Menteri menemukan kejanggalan dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

Nasional
Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Nasional
90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com