JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya melakukan upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Data Satgas Covid-19 di Indonesia melaporkan hingga 29 Juni 2021, sebanyak 46.289.941 orang yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 19.669.222 orang dosis kedua.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap hingga akhir 2021 sebanyak 181,5 juta masyarakat Indonesia sudah divaksin Covid-19 paling tidak satu kali.
Baca juga: Studi: Antibodi Vaksin Covid-19 Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan, Butuh Dosis Ketiga
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 yang menyebut ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia.
Dalam Kepmenkes tersebut juga dijelaskan mengenai berapa banyak dosisnya dan interval atau jarak pemberiannya.
Di bawah ini Kompas.com rangkum jenis-jenis vaksin Covid-19 beserta efikasinya:
Sinovac
- Pengembang vaksin: Sinovac Research and Development Co.,Ltd
- Platform: Inactivated virus
- Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 65,3 persen
Baca juga: Tersisa 120.000 Dosis Vaksin Sinovac, Pemkot Bekasi Akan Gunakan untuk Vaksinasi Anak
Sinopharm
- Pengembang vaksin: Sinopharm + Beijing Institute of Biological Products
- Platform: Inactivated virus
- Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 78 persen
Astrazeneca
- Pengembang vaksin: AstraZeneca + University of Oxford
- Platform: Viral vector (Non-replicating)
- Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 12 minggu
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 62,1 persen
Baca juga: Berbagai Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna...
Moderna
- Pengembang vaksin: Moderna + National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID)
- Platform: RNA-based vaccine
- Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 94,1 persen usia 18-65 tahun, 86,4 persen bagi usia 65 tahun ke atas.
Novavax
- Pengembang vaksin: Novavax
- Platform: Protein subunit
- Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 51 persen
Pfizer
- Pengembang vaksin: Pfizer Inc. + BioNTech
- Platform: RNA-based vaccine
- Jumlah dosis: 2 (0,3 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 21-28 hari
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 95 persen bagi usia 19 tahun ke atas. 100 persen bagi usia 12-15 tahun.
Baca juga: Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer, Efikasi hingga 100 Persen
Cansino
- Pengembang vaksin: Cansino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology
- Platform: Viral vector (Non-replicating)
- Jumlah dosis: 1 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: -
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 68,83 persen
Sputnik V
- Pengembang vaksin: The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology (Sputnik V)
- Platform: Viral vector (Non-replicating)
- Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
- Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
- Cara pemberian: Intramuskular
- Efikasi: 91,4 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.