Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Berbagai Jenis Vaksin Covid-19 beserta Efikasinya

Kompas.com - 30/07/2021, 05:45 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya melakukan upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. 

Data Satgas Covid-19 di Indonesia melaporkan hingga 29 Juni 2021, sebanyak 46.289.941 orang yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 19.669.222 orang dosis kedua.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap hingga akhir 2021 sebanyak 181,5 juta masyarakat Indonesia sudah divaksin Covid-19 paling tidak satu kali.

Baca juga: Studi: Antibodi Vaksin Covid-19 Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan, Butuh Dosis Ketiga

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 yang menyebut ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia.

Dalam Kepmenkes tersebut juga dijelaskan mengenai berapa banyak dosisnya dan interval atau jarak pemberiannya.

Di bawah ini Kompas.com rangkum jenis-jenis vaksin Covid-19 beserta efikasinya:

Sinovac

  • Pengembang vaksin: Sinovac Research and Development Co.,Ltd
  • Platform: Inactivated virus
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 65,3 persen

Baca juga: Tersisa 120.000 Dosis Vaksin Sinovac, Pemkot Bekasi Akan Gunakan untuk Vaksinasi Anak

Sinopharm

  • Pengembang vaksin: Sinopharm + Beijing Institute of Biological Products
  • Platform: Inactivated virus
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 78 persen

Astrazeneca

  • Pengembang vaksin: AstraZeneca + University of Oxford
  • Platform: Viral vector (Non-replicating)
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 12 minggu
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 62,1 persen

Baca juga: Berbagai Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna...

Moderna

  • Pengembang vaksin: Moderna + National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID)
  • Platform: RNA-based vaccine
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 94,1 persen usia 18-65 tahun, 86,4 persen bagi usia 65 tahun ke atas.

Novavax

  • Pengembang vaksin: Novavax
  • Platform: Protein subunit
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 51 persen

Pfizer

  • Pengembang vaksin: Pfizer Inc. + BioNTech
  • Platform: RNA-based vaccine
  • Jumlah dosis: 2 (0,3 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21-28 hari
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 95 persen bagi usia 19 tahun ke atas. 100 persen bagi usia 12-15 tahun.

Baca juga: Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer, Efikasi hingga 100 Persen

Cansino

  • Pengembang vaksin: Cansino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology
  • Platform: Viral vector (Non-replicating)
  • Jumlah dosis: 1 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: -
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 68,83 persen

Sputnik V

  • Pengembang vaksin: The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology (Sputnik V)
  • Platform: Viral vector (Non-replicating)
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
  • Cara pemberian: Intramuskular
  • Efikasi: 91,4 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com