Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Keterisian RS untuk Pasien Covid-19 di DKI dan Jabar Turun, Yogyakarta-Bali Naik

Kompas.com - 26/07/2021, 15:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keterisian rumah sakit (RS) di DKI Jakarta dan Jawa Barat saat ini mengalami penurunan pasien Covid-19.

Namun, di daerah lain seperti Yogyakarta dan Bali masih terjadi kenaikan keterisian RS.

"Penurunan ini terjadi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Saya memahami bahwa ada di beberapa darerah yang lagi naik. Saya lihat Yogyakarta masih naik, Bali juga masih naik sedikit," ujar Budi dalam konfensi pers secara daring usai rapat terbatas kabinet, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Jakarta Turun Jadi 77 Persen

Dirinya tidak merinci berapa penurunan atau kenaikan yang terjadi pada daerah-daerah di atas.

Budi hanya menjelaskan, kapasitas RS di seluruh Indonesia ada 430.000 tempat tidur.

Dari jumlah tersebut, keterisian pernah mencapai angka 92.000.

"Alhamdulillah sekarang sudah turun ke 82.000," ungkap Budi.

Merujuk kepada kondisi RS saat ini, Budi mengimbau agar semua RS di Indonesia tidak hanya melihat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) saja.

Sebab BOR itu sendiri belum menggambarkan secara lengkap kapasitas RS yang sebenarnya.

Baca juga: Provinsi Banten Kesulitan Memiliki Rumah Sakit Darurat Covid-19, Ini Kendalanya

"Saya kasih contoh di salah satu provinsi BOR nya sudah 90 persen. Tempat tidur yang dipakai untuk Covid-10 ada 2.000 udah diisi. Jadi 90 persennya kira-kira 1.800 sudah diisi. Sehingga saat itu mulai panik," katanya.

Padahal, kapasitas RS di provinsi itu bisa dinaikkan menjadi 4.000 tempat tidur.

Dengan begitu, BOR langsung turun ke 50 persen.

"Jadi tolong jangan hanya dilihat dari BOR. Jadi total tempat tidur di RS di suatu kota atau provinsi berapa lalu dibandingkan yang sakit atau dirawat di RS," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com