Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Muncul Varian Baru Virus Corona, Pandemi Lebih Panjang dari yang Diperkirakan

Kompas.com - 19/07/2021, 22:50 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pandemi Covid-19 akan berlangsung lebih panjang dari yang diperkirakan.

Sebab, sebagaimana disampaikan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), kini bermunculan varian baru virus corona.

Hal itu Jokowi sampaikan saat memberikan arahan secara virtual kepada para kepala daerah se-Indonesia, Senin (19/7/2021).

"Setelah varian pertama, kemudian datang varian Delta, tiga hari yang lalu WHO menyampaikan, diperkirakan akan muncul varian baru lagi, dan ini akan menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Baca juga: Epidemiolog: Kasus Harian Covid-19 Turun karena Testing Berkurang

Dengan adanya perkembangan tersebut, kata Jokowi, akhir dari pandemi belum bisa diprediksi.

"Artinya kita butuh ketahanan napas yang panjang," ujarnya.

Oleh karenanya, Jokowi meminta para gubernur, bupati, dan wali kota fokus pada persoalan pandemi, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

Ia menginstruksikan kepala daerah untuk menjadi pemimpin lapangan yang kuat, bisa bergerak cepat, dan responsif.

Pemimpin lapangan yang kuat, kata Jokowi, dibutuhkan di semua level pemerintahan, dari level atas hingga kecamatan, bahkan kelurahan dan desa.

"Saya minta semua mesin organisasi dijalankan dengan sebaik-baiknya," ucap presiden.

Baca juga: Epidemiolog Nilai Situasi Dapat Memburuk jika PPKM Darurat Tak Diperpanjang

Jokowi mengaku paham, ada sebagian masyarakat yang ingin agar kegiatan sosial dan ekonomi bisa dilonggarkan.

Namun, ia menyebutkan, pelonggaran hanya bisa dilakukan jika kasus penularan Covid-19 sudah rendah.

Jokowi menuturkan, pelonggaran pembatasan akan menyebabkan kasus Covid-19 kembali naik. Hal ini berakibat pada kolapsnya fasilitas kesehatan.

Jokowi pun meminta masyarakat tetap mematuhi aturan pembatasan yang telah ditetapkan pemerintah. Bersamaan dengan itu, rakyat juga diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kuncinya hanya dua sekarang ini, mempercepat vaksinasi, sekali lagi mempercepat vaksinasi, yang kedua kedisiplinan protokol kesehatan utamanya masker, pakai masker," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com