Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Pentingnya Pencatatan Data Saat Vaksinasi "Door to Door"

Kompas.com - 14/07/2021, 15:35 WIB
Tatang Guritno,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko mengingatkan pentingnya pencatatan data dalam program vaksinasi Covid-19 door to door.

Sebab jika proses pencatatan dan verifikasi data tidak berjalan dengan baik maka akan menimbulkan risiko yang cukup fatal karena masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali.

"Kalau (vaksinasi) door to door masalahnya di pencatatan. Pencatatan dan pelaporan apakah kemudian diiringi dengan (vaksinasi) yang selama ini berjalan. Selama pencatatan bisa connect dengan yang selama ini berjalan no problem," kata Yunis pada Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

"Masalahnya kalau vaksinasi door to door tidak teridentifikasi, cakupan tidak terhitung, seseorang memungkinkan dua kali di suntik (vaksinasi)," sambungnya.

Baca juga: Pengamat Harap Vaksinasi Door to Door Semakin Banyak Dilakukan Pemerintah

Yunis tidak menyarankan vaksinasi door to door dijalankan secara masif di Indonesia sebab program ini akan membutuhkan banyak sumber daya manusia.

"Tapi buat Indonesia rasanya upaya itu akan memakan banyak tenaga kalau door to door. Jangan door to door, tenaga kita terbatas, belum lagi buat pelayanan," imbuh dia.

Yunis lebih menyarankan vaksinasi dijalankan seperti saat ini, yaitu terpusat di suatu tempat. 
Hanya yang perlu dibenahi adalah prosesnya supaya tidak menciptakan kerumunan.
 
"Banyak kerumunan bisa dihindari dengan proses pendaftaran online, jadi setelah pendaftaran online disitu (tempat vaksinasi) dilayani. Tidak ada pendataan langsung (di lokasi vaksinasi)," ungkapnya.

Adapun mulai Rabu ini, Badan Intelijen Negara (BIN) mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 door to door atau secara langsung mendatangi rumah warga.

Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Door to door Bagus Sekali, Kita Mendatangi Rumah-rumah

Kepala BIN Budi Gunawan menyebut program ini menargetkan 19.000 warga divaksinasi. 
Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah yang dilakukan BIN tersebut.

"Door to door ini bagus. Artinya kita mendatangi dari rumah ke rumah, yang ingin vaksin segera disuntik. Saya kita program dari rumah ke rumah ini bagus sekali," tutur Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com