Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Kenaikan Kasus Covid-19 Sangat Tajam

Kompas.com - 13/07/2021, 19:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia termasuk dalam daftar negara yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 sangat tajam menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberika keterangan pers, Selasa (13/7/2021).

"Saya perlu memberitahu bahwa pada saat ini menurut WHO hampir lebih dari 24 negara di dunia sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang sangat tajam," ujar Wiku.

"Untuk itu, Indonesia sebagai salah satu di antaranya saat ini mencoba mengoptimalkan berbagai intervensi," tutur dia.

Baca juga: Satgas Sebut Pemerintah Terus Mengevaluasi Kebijakan Penanganan Covid-19

Wiku mengatakan, saat ini intervensi penanganan Covid-19 dilakukan secara bersamaan untuk meminimalisasi penularan.

Ia menuturkan upaya intervensi yang tengah dilakukan, antara lain dengan memperhatikan kemunculan varian baru, pengendalian mobilitas, pembatasan aktivitas masyarakat serta percepatan vaksinasi.

Wiku juga mengungkapkan, kenaikan kasus Covid-19 setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat menjadi evaluasi pemerintah.

Perluasan pelaksanaan PPKM darurat ke luar Jawa dan Bali menjadi salah satu hasil dari evaluasi tersebut.

Selain itu, pemerintah juga mengakselerasi testing, tracing maupun vaksinasi Covid-19.

Langkah tersebut, kata Wiku, selaras dengan pengendalian Covid-19 di hulu yakni PPKM berskala mikro.

Dalam PPKM mikro terdapat posko yang terbentuk dari berbagai unsur masyarakat.

"Inilah yang membantu menjamin target dan program pemerintah terlaksana sampai ke hulu. Baik memenuhi target testing per hari sesuai kondisi daerah, kemudian menargetkan tracing kepada lebih dari 15 kontak erat per kasus konfirmasi," ujar Wiku.

"Melakukan himbauan pelaksanaan karantina dan isolasi dengan entry dan hasil tes yang ketat. Dan perawatan pasien sesuai tingkat keparahan gejala," tambahnya.

Baca juga: UPDATE: Tambah 47.899, Kasus Covid-19 Indonesia Capai 2.615.529

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 47.899 orang dalam 24 jam terakhir.

Data tersebut dihimpun pemerintah sejak Senin (12/7/2021) hingga Selasa (13/7/2021) pukul 12.00 WIB.

Penambahan kasus harian Covid-19 tersebut merupakan yang tertinggi sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Dengan demikian jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia kini tercatat 2.615.529 orang.

Rekor kasus baru Covid-19 kali ini memperlihatkan kondisi pandemi semakin memprihatinkan.

Penambahan tertinggi juga sempat terjadi pada Senin (12/7/2021), yakni 40.427 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com