Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA: Remaja Harus Dibekali Kemampuan Adaptasi dengan Pandemi

Kompas.com - 07/07/2021, 15:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menilai, para remaja harus dibekali kemampuan menjalani dan beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Agustina Erni mengatakan, para remaja yang berusia 10-19 tahun mengalami banyak masalah pada masa pandemi ini.

"Remaja juga perlu dibekali tentang bagaimana mereka mampu menjalani dan beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi agar mereka menjadi tangguh dan tanggap merespons kondisi ini secara positif," ujar Erni di acara Peluncuran Modul Pengasuhan dengan Cinta dan Modul Keterampilan dan Kecakapan Hidup Remaja di Masa Pandemi yang digagas Kementerian PPPA dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Panglima TNI Cek Kesiapan Rumah Sakit Lapangan untuk Pasien Covid-19

Hal itu pula yang menjadi salah satu motivasi Kementerian PPPA dan WVI menyusun modul pengasuhan dan keterampilan tersebut.

Menurut Erni, selama pandemi keluarga menjadi pusat dari seluruh kegiatan.

Dengan demikian, orangtua pun menjadi garda terdepan yang memastikan terpenuhinya pengasuhan baik bagi anak, menjaga kesehatan keluarga, sekaligus memastikan ekonomi keluarga tetap terjaga.

Apalagi, berdasarkan hasil survei Ada Apa Dengan Covid-19 (AADC) Jilid 2 yang dilakukan Kementerian PPPA dengan Forum Anak Nasional (FAN) pada 2020, sebanyak 13 persen responden anak remaja mengalami gejala-gejala yang mengarah pada gangguan depresi ringan hingga berat.

"Oleh karenanya, modul disusun untuk memastikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, agar anak memiliki keterampilan hidup dan dapat berpartisipasi dengan optimal di masyarakat,” kata Erni.

Erni mengatakan, modul tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan.

Antara lain pendamping dan fasilitator remaja, forum anak, penggiat anak atau remaja, psikolog atau konselor PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga), tokoh masyarakat, dan lainnya untuk dapat diteruskan kepada orangtua serta remaja.

Sementara itu, Psikolog Keluarga Alissa Wahid mengibaratkan pandemi Covid-19 sebagai gempa kecil yang dapat mempengaruhi ketahanan keluarga.

Baca juga: 2.537 Warga Kota Tangerang Tes Antigen, 629 di Antaranya Reaktif Covid-19

Apabila bangunan keluarga tersebut kuat, kata dia, maka pandemi itu tidak akan bisa menghancurkannya.

"Tetapi bila bangunan keluarga rapuh, maka bisa hancur, demikian juga dengan ketangguhan remaja dan orangtuanya," kata dia.

Menurut Alissa, permasalahan yang dialami selama pandemi di antaranya persoalan kesehatan serta gesekan antar anggota keluarga yang terjadi ketika melakukan aktivitas di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com