Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Kasus Baru Covid-19, Tingginya Kematian Pasien, hingga Desakan PSBB...

Kompas.com - 28/06/2021, 07:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia darurat virus corona. Penambahan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir terus mencatatkan rekor tertinggi.

Setiap harinya, kasus baru bertambah di kisaran angka 20.000 atau bahkan lebih.

Bersamaan dengan itu, angka kematian akibat infeksi Covid-19 juga terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sejak Sabtu (26/6/2021) hingga Minggu (27/6/2021), penambahan pasien positif Covid-19 tercatat mencapai 21.342 orang.

Baca juga: UPDATE: 21.342 Kasus Baru Covid-19, Indonesia Kembali Catat Rekor Tertinggi

Angka itu merupakan rekor penambahan kasus harian tertinggi sejak awal pandemi di Indonesia.

Bahkan, dengan jumlah tersebut, Indonesia tercatat sebagai negara di urutan pertama dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi dalam sehari pada periode itu, mengacu pada data Worldometers (www.worldometers.info), Minggu (27/6/2021).

Setelah Indonesia, Rusia menyusul di urutan kedua dengan penambahan 20.538 kasus baru dalam sehari. Di urutan ketiga yakni Iran yang bertambah 9.758 kasus baru.

Kemudian Filipina bertambah 6.096 kasus baru, Malaysia bertambah 5.586 kasus baru.

Baca juga: 21.342 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Cetak Jumlah Tertinggi di Dunia Hari Ini

Dalam periode yang sama, Indonesia juga mencatatkan 409 kasus kematian akibat Covid-19.

Angka itu menyebabkan total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 57.138 orang terhitung sejak awal pandemi.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara di urutan kedua yang mencatatkan penambahan angka kematian tertinggi setelah Rusia menurut data Worldometers.

Adapun Rusia mencatatkan 599 kematian dalam sehari.

Menyusul kemudian Mexico dengan penambahan 175 kematian, Iran sebanyak 134 kasus, dan Filipina 128 kasus

Baca juga: Sebaran 409 Kasus Kematian akibat Covid-19 Hari Ini, Tertinggi Jawa Barat

Dengan penambahan 21.342 kasus Covid-19 dalam sehari, total pasien yang terjangkit virus corona di Indonesia kini mencapai 2.115.304 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret tahun lalu.

Kasus baru tersebut tersebar di 33 provinsi. Tercatat, ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (9.394 kasus baru), Jawa Barat (3.988 kasus baru), Jawa Tengah (2.288 kasus baru), Jawa Timur (889 kasus baru), dan DIY (830 kasus baru).

Baca juga: UPDATE: Sebaran 21.342 Kasus Baru Covid-19, Jakarta Tertinggi dengan 9.394

Pasien menempati tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien terindikasi Covid-19 atau tidak. Saat ini ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bekasi ini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pasien menempati tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien terindikasi Covid-19 atau tidak. Saat ini ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bekasi ini.

Rekor kasus aktif

Berdasarkan data yang sama, diketahui bahwa jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia juga terus bertambah. Kasus aktif Covid-19 per Minggu (27/6/2021) melewati angka 200.000, tepatnya 207.685 kasus.

Angka itu naik 12.909 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Dihitung sejak awal pandemi, kasus aktif tersebut merupakan yang tertinggi di Tanah Air.

Baca juga: UPDATE: Rekor 207.685 Kasus Aktif Covid-19, Tertinggi Selama Pandemi

Untuk diketahui, jumlah kasus aktif diketahui dari pengurangan jumlah total pasien yang terinfeksi Covid-19 sejak kasus pertama diumumkan 2 Maret 2020 dengan jumlah total pasien yang sembuh dan meninggal dunia.

Adapun penambahan pasien sembuh mencapai 8.024 orang dalam 24 jam terakhir. Sehingga total pasien yang sembuh dari Covid-19 kini menjadi 1.850.481 orang.

Sementara, jumlah suspek Covid-19 kini mencapai 129.891 kasus.

Desakan pembatasan nasional

Dengan terus melonjaknya kasus Covid-19, pemerintah didesak untuk menempuh langkah tegas. Berbagai pihak meminta Presiden Joko Widodo menarik rem darurat dengan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional atau lockdown.

Desakan itu salah satunya disampaikan oleh Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama perhimpunan 5 profesi dokter.

Kelima perhimpunan profesi dokter itu terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), serta. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).

Baca juga: Tekan Kenaikan Kasus Covid-19, Perhimpunan Dokter Sarankan PPKM Berskala Luas selama 2 Pekan

Mereka mendorong agar PSBB difokuskan di Pulau Jawa dan setidaknya diterapkan selama dua minggu.

"Kami tidak ingin sistem kesehatan Indonesia menjadi kolaps," kata Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI dr Adib Khumaidi melalui keterangan tertulis, Minggu (27/6/2021).

Akibat lonjakan tersebut, IDI mencatat, terdapat 24 kabupaten/kota yang melaporkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupation rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 melebihi 90 persen.

BOR untuk ICU dari berbagai RS bahkan mendekati atau melebihi 100 persen.

Baca juga: IDI: Selama Pandemi, 401 Dokter Wafat akibat Covid-19

Bersamaan dengan itu, terjadi penumpukan pasien dan antrian panjang di banyak instalasi gawat darurat (IGD) RS, terutama di kota-kota besar. Bahkan, banyak pasien yang meninggal dunia saat tiba di IGD.

Kondisi ini semakin memprihatikan dengan bertambahnya kasus Covid-19 yang menimpa para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.

Situasi tersebut menyebabkan tenaga kesehatan semakin terbatas dalam memberikan pelayanan. Hal ini bisa berakibat pada kolapsnya RS.

Baca juga: Pemerintah Diharapkan Berani PSBB atau Lockdown, Jangan Lempar Tanggung Jawab ke Pemda

Selain itu, terdapat varian baru Covid-19 di berbagai kota di Indonesia yang lebih mudah menyebar, menyerang segala usia tanpa perlu ada komorbid, lebih memperberat gejala, meningkatkan kematian dan menurunkan efektifitas vaksin.

Oleh karenanya, pemerintah didesak menerapkan PSBB ketat dan memastikan kebijakan itu terimplementasi secara optimal.

Usulan serupa juga disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris. Ia meminta presiden menerapkan PSBB atau setidaknya lockdown Pulau Jawa.

Menurut Charles, tingginya kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan menunjukkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan pemerintah sejak Februari lalu tak lagi efektif.

Baca juga: Ramai-ramai Mendesak Pemerintah untuk PSBB atau Lockdown

Oleh karenanya, ia mendorong PSBB atau lockdown di Pulau Jawa segera direalisasikan. Dengan begitu, dapat dilakukan penutupan total terhadap sekolah, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran.

Jika pembatasan besar-besaran tidak diterapkan di hulu, Charles khawatir, penambahan kapasitas fasilitas kesehatan sebanyak apa pun di hilir tetap tidak akan memadai.

"Derasnya penularan Covid di hulu harus kita redam sedini mungkin dengan pembatasan sosial besar-besaran," kata Charles melalui keterangan tertulis, Minggu (27/6/2021).

"Tolong, Pak Jokowi, kondisi sudah darurat. Jangan sampai ini semakin gawat, dan akhirnya kita semua tersapu ‘banjir bandang’ yang sebenarnya sudah kita ketahui ancamannya, tapi telat kiita tanggulangi," tuturnya.

Baca juga: Dorong Jokowi Lockdown Pulau Jawa, Pimpinan Komisi IX: Tolong, Pak, Kondisi Sudah Gawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com