JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, kasus Covid-19 meningkat sangat signifikan hingga 42 persen pada pekan ini.
Kenaikan tersebut mayoritas disumbangkan oleh lima provinsi di Pulau Jawa.
Bahkan, kasus virus corona di Pulau Jawa minggu ini melonjak hampir dua kali lipat dibanding pekan lalu.
"Kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan dikontribusikan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan penambahan mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu," kata Wiku dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso Jadi RS Khusus Covid-19
Wiku mengatakan, kenaikan kasus mingguan tertinggi disumbangkan oleh DKI Jakarta sebesar 13.022 kasus.
Kemudian, Jawa Barat naik 6.449 kasus, Jawa Timur naik 1.756 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta naik 1.322 kasus, dan Jawa Tengah naik hingga 1.012 kasus.
Sejalan dengan kenaikan kasus positif, peningkatan angka kematian di Pulau Jawa juga mendominasi pada minggu ini.
“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” ujar Wiku.
Lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi yakni DKI Jakarta naik 200 kasus, Jawa Tengah naik 96 kasus, Jawa Timur naik 79 kasus, Jawa Barat naik 73 kasus, dan Lampung naik 72 kasus.
Baca juga: Total 800 Anak Positif Covid-19 di Kota Tangerang, Mayoritas Tanpa Gejala
Menurut Wiku, data ini menunjukkan bahwa efek dari libur panjang tidak hanya berupa lonjakan kasus positif, namun bisa juga peningkatan angka kematian.
“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus”, kata Wiku.
Wiku menambahkan, situasi Covid-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi yang di Indonesia yang terjadi pada 5 Februari 2021.
Akibat libur akhir tahun 2020, kasus aktif Covid-19 kala itu mencapai 176.672. Sementara, saat ini kasus aktif sudah mencapai 160,524 kasus.
Merespons hal tersebut, lanjut Wiku, pemerintah memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Baca juga: Ribuan Anak Positif Covid-19 di Jakarta Hari Ini, Orangtua Jangan Bandel
Kebijakan itu diharapkan mampu menekan laju kasus virus corona, khususnya di Pulau Jawa.
“Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan Covid-19 dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik Indonesia dan juga pengalaman negara lain, dan disimpulkan
bahwa PPKM mikro masih menjadi cara penanganan yang paling efektif karena dilakukan hingga tingkat terkecil dan dapat berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat," kata Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.