JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, lebih dari 28.000 perusahaan sudah mendaftar program Vaksinasi Gotong Royong melalui Kadin.
"Sampai hari ini yang sudah daftar di Kadin itu sudah lebih dari 28.000 perusahaan dengan hampir 10,5 juta peserta," kata Shinta dalam diskusi secara virtual bertajuk Siap Jaga Indonesia dengan Vaksinasi Gotong Royong, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Gotong Royong Gratis untuk Karyawan, jika Dipungut Biaya Segera Lapor
Shinta mengatakan, hingga saat ini masih banyak perusahaan yang ingin mengikuti Vaksinasi Gotong Royong, meski Kadin telah menutup pendaftaran pada akhir Mei lalu.
Oleh karenanya, kata Shinta, pihaknya berdiskusi dengan PT Bio Farma untuk membuka pendaftaran bagi perusahaan dengan status waiting list.
"Jadi memang akan dibuka waiting list, tetapi sementara masih dalam evaluasi," ujarnya.
Selain itu, Shinta mengungkapkan, pada vaksinasi tahap pertama yang lalu, pihaknya mendapatkan 330.000 dosis vaksin dari total 500.000 dosis vaksin Sinopharm lantaran harus berbagi dengan perusahaan BUMN.
"Kemudian alokasi kedua juga demikian kita harus siap nanti berapa yang akan diperoleh oleh swasta," ucapnya.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Vaksin Covid-19 untuk Vaksin Program Tak Bisa untuk Vaksinasi Gotong Royong
Shinta juga menekankan, vaksinasi tersebut tidak bersifat wajib bagi seluruh perusahaan.
Ia mengatakan, bagi perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga tak mampu mengikuti Vaksinasi Gotong Royong, dapat mengikuti program vaksinasi pemerintah.
"Bahwa ini terbuka untuk semua jenis perusahaan tetapi ini tidak mandatory, perusahaan yang saat ini sangat terdampak imbas Covid-19 tidak bisa memiliki kemampuan untuk mengikuti yang gotong royong silahkan saja mengikuti vaksinasi yang gratis," tuturnya.
Lebih lanjut, Shinta meminta seluruh perusahaan yang sudah mengikuti Vaksinasi Gotong Royong untuk bersabar menunggu giliran.
"Semua harus bersabar dan kita harus menyadari suplai tidak mudah ya, pemerintah terus berusaha mencari suplai sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat, itu pun tidak mudah," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.